Kisruh Pasar Limbangan, Presiden Panggil Bupati Garut
- Diki Hidayat/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Presiden Joko widodo ternyata tak tinggal diam melihat peristiwa kebakaran pasar sementara Limbangan di Garut, Jawa Barat, 18 Mei 2016 lalu. Jokowi memanggil Bupati Garut Rudy Gunawan ke Istana Negara, terkait kisruh di Pasar Limbangan pascakebakaran. Termasuk, pemblokiran akses jalan utama selatan Jawa Barat, Bandung-Tasikmalaya via Limbangan Garut, oleh pedagang korban kebakaran.
Bukan hanya Bupati Garut saja yang dipanggil ke Sekretariat Negara, para pedagang korban kebakaran pasar pun ikut diundang, agar bisa menjelaskan permasalahan itu..
"Betul hari Jumat 20 Mei, kita diundang oleh Sekretariat Negara untuk menjelaskan permasalahan Pasar Limbangan. Audiensi yang tadinya akan digelar di Kantor DPRD Garut dibatalkan, karena kami harus ke Jakarta diundang oleh Pak Presiden," kata Basar Sunarya, selaku Ketua Paguyuban pedagang Pasar Limbangan Garut.
Konflik Pasar Limbangan ini sudah berlangsung hampir tiga tahun terakhir. Para pedagang yang merasa dirugikan Pemda Garut dan pengembang, melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata usaha Negara Bandung pada 2015 lalu.Â
Dalam putusannya, hakim PTUN Bandung mengabulkan permohonan para pedagang, dan memerintahkan pembangunan revitalisasi Pasar Limbangan dihentikan, karena tak memiliki Analisis Dampak Lingkungan untuk Lalu Lintas (Amdal Lalin).
Meski menang di PTUN, Pemda Garut dan pengembang PT Elva Primandiri melanjutkan proses koreksi berbagai izin, agar pembangunan gedung baru Pasar Limbangan dapat diselesaikan.
Para pedagang juga menolak dipindahkan ke gedung baru, karena menganggap sudah menang di PTUN dan banderol harga Rp90 juta per kios di pasar baru dinilai terlalu mahal.Â
Kini, pascaterbakarnya pasar sementara Limbangan, ribuan pedagang kehilangan mata pencaharian mereka, dan tak bisa berjualan lagi. Sebab, seluruh barang dagangan para korban satu pun tak bisa diselamatkan karena hangus terbakar.
Laporan: Taufiq Hidayah – Garut, Jawa Barat (asp)