Jokowi Ditantang Bangun Daerah Kepulauan yang Tertinggal
- Dokumentasi Sekretariat Kabinet
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo ditantang membangun kawasan kepulauan yang tertinggal. Tidak seperti sekarang, yang masih fokus di daratan.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi V Michael Wattimena. Menurut dia, hingga saat ini masih ada saja daerah kepulauan yang masih kurang mendapat perhatian dari segala hal.
Anggota DPR asal Papua Barat ini mengatakan membangun daerah tertinggal memang bukan hal yang mudah, namun butuh strategi yang tepat dan pendekatan secara arif serta bersinambungan.
"Karena oreantasi saat ini yang dilakukan pemerintah bagaimana berupaya membangun daratan bukan kepulauan. Sedangkan Indonesia adalah negara kepulauan yang luas. Jadi saya menilai meretas ketertinggalan notabenya adalah kepulauan, tak lain orientasi pembangunan daratan, akan tetapi tidak ada orientasi kepulauan," ujar Michael Watimena, dalam siaran persnya, Jakarta, Rabu 18 Mei 2016.
Menurutnya aneh, kalau pemerintah tidak memperhatikan masyarakat kepulauan ini. Sebab, dari sisi biaya saja, tentu lebih besar.
"Bayangkan dana alokasi umum saat ini dihitung dari luas daratan dan jumlah penduduk. Lalu bagaimana mereka yang tinggal di daerah kepulauan, tentunya dana yang didapatkan jauh lebih besar dari alokasi dana daratan," jelas anggota Fraksi Demokrat itu.
Kalau ini terus berlangsung, lanjutnya, akan ada kesenjangan. Ia mencontohkan di daerah tertinggal kepulauan tingginya angka kemiskinan terutama daerah pesisir krisis energi dan listrik, transportasi multimoda belum terintegrasi, hingga SDM (sumber daya manusia) yang masih rendah.
"Sehingga kita berharap bagaimana pemerintah dapat berfikir memajukan daerah kepulauan. Dengan begitu daerah kepulauan ke depan dapat meningkat perekonomian dan masyarakatnya sejahtera," tuturnya.