Pasar Limbangan Garut Terbakar, Pedagang Blokir Jalan
- Diki Hidayat/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Ratusan kios Pasar Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu 18 Mei 2016, ludes terbakar. Api diketahui mulai menyala sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Ratusan pedagang tak bisa menyelamatkan barang dari dalam kios mereka, karena sedang tidak dalam lokasi.
Berdasarkan informasi, jumlah kios Pasar Limbangan seluruhnya mencapai 900 buah. "Kami umumnya tidak bisa menyelamatkan barang-barang dari dalam kios, karena waktu kesini apinya sudah besar," ujar Ny. Lia (43) salah seorang pemilik kios terbakar.
Untuk memadamkan api, tiga unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan. Namun, kerumunan warga yang menyaksikan kebakaran ini menyulitkan petugas memadamkan api.
Hingga saat belum diketahui penyebab pasti terjadinya kebakaran. Meski begitu, para pedagang menuding adanya unsur kesengajaan atas peristiwa tersebut, karena saat ini sedang terjadi pro dan kontra terhadap rencana pemindahan kios.
Sebagai bentuk protes kepada pihak Pemerintah Kabupaten Garut, pedagang Pasar Limbangan pun memblokir akses jalan utama Selatan Jawa Barat, Bandung-Tasikmalaya via Limbangan Garut.
Salah seorang pedagang, Dadang (42) mengatakan, ratusan pedagang pasar menempati lokasi pasar Limbangan sementara untuk dipindahkan ke Pasar Limbangan yang telah dibangun. Namun, akibat belum ada kesepahaman antara warga pasar dengan pengembang, proses pemindahan terus tertunda dan diwarnai aksi protes pedagang.
"Makanya kami menuding ada unsur kesengajaan, pembakaran pasar ini, ini bentuk protes kami," ujarnya.
Pedagang Lainnya, Sudarman (45) menjelaskan, aksi ini akan terus dilakukan sampai ada tanggapan dari pihak pemerintah terhadap peristiwa ini. "Kami meminta untuk mengusut tuntas kebakaran yang menimpa ratusan kios pedagang," ungkapnya.
Akibat pemblokiran ini, seluruh kendaraan yang menuju arah Tasikmalaya-Bandung dan sebaliknya tidak bisa melintas, sehingga terjadi kemacetan panjang.
"Para pedagang akan terus melakukan pemblokiran jalan nasional, sampai adanya pihak pemerintah turun melihat kondisi pasca kebakaran," ucap Sudarman lagi.
Aksi protes pedagang ini mendapatkan pengawalan pihak Kepolisian Resort Garut.
(ren)