Identifikasi Korban Longsor Air Terjun Dua Warna Dikeluhkan
- Putra Nasution/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Keluarga korban longsor dan banjir bandang di kawasan wisata Sibolangit mengeluhkan lambannya proses identifikasi jenazah yang dilakukan tim DVI Polda Sumatera Utara.
Salah satunya disampaikan dari keluarga korban bernama Al Hakim Lubis (22). Menurut pengakuan keluarga, seluruh kebutuhan data identifikasi seperti sidik jari milik mahasiswa semester IV Prodi S1-Keperawatan STIKes Flora Medan itu telah diserahkan.
Namun jenazah korban longsor itu tak kunjung diserahkan ke keluarga. "Dari tadi malam sudah kita serahkan. Tapi sampai siang ini belum ada kepastian identifikasi. Kita paham pihak rumah sakit mungkin punya alasan sendiri?, tapi kita berharap identifikasi bisa lebih cepat," ujar Dedi Mulia Purba, kakak ipar Ahmad Al Hakim Lubis, Selasa 17 Mei 2016.
Dedi menjelaskan dari keterangan rekan korban yang selamat dari longsor di , jasad Ahmad Al Hakim masih utuh dan bisa dikenali secara fisik. "Itu yang kita sesalkan. Kenapa jadi lambat begitu. Sampai sekarang juga kita belum diizinkan melihat fisik korban," katanya.
Sebab itu, Dedi berharap tim identifikasi dapat bekerja lebih cepat. Soalnya, keluarga sudah menunggu kedatangan jasad untuk dikebumikan di tanah kelahirannya di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. "Kami masih harus jalan 10 jam untuk membawa korban pulang. Jadi kita berharap dipercepat," katanya.
Longsor dan banjir bandang di lokasi wisata Sibolangit terjadi pada Minggu 15 Mei 2016. Akibat kejadian ini, puluhan orang tersapu longsor dan sebanyak 21 orang diperkirakan tewas. Sejauh ini, sudah ada 16 jenazah yang telah dievakuasi di RS Bhayangkara Medan. Sementara yang sudah berhasil diidentifikasi baru sebanyak enam jenazah.