Seorang Korban Longsor Deli Serdang Berhasil Teridentifikasi
- Putra Nasution/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Kepolisian Daerah Sumatera Utara berhasil mengidentifikasi satu jenazah dari 17 Jenazah korban banjir bandang dan longsor di Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Jenazah yang berhasil diidentifikasi merupakan jenazah bernomor kantong 01. Hal itu, diketahui dari hasil rekonsiliasi atas data ante mortem dan post mortem yang tim DVI kumpulkan. Dengan itu, jenazah tersebut diketahui bernama Muhammad Ryantio Fandy, warga Jalan Pelajar Timur Nomor 17 Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.
Almarhum Ryantio merupakan jenazah yang pertama kali ditemukan di pinggir Sungai di Air Terjun Dua Warna, pada Senin pagi, 16 Mei 2016.
“Tidak terbantahkan atas nama Muhammad Ryantio Fandy, tempat tanggal lahir, Medan 24 april 1990,” jelas Kepala RS Bhayangkara Medan, Komisaris Besar Polisi Farid Amansyah di Medan, Senin malam, 16 Mei 2016.
Selain itu, jenazah Fandi juga teridentifikasi dengan menggunakan metode primer, yakni pengenalan sidik jari dan metode sekunder dengan tanda-tanda medis.
“Jadi tadi malam juga akan kita serahkan kepada keluarga korban untuk disemayamkan,” sebut Farid.
Sementara itu, enam jenazah lain yang juga ditemukan masih dilakukan identifikasi. Farid mengaku, dari rekonsiliasi yang mereka lakukan, belum didapatkan kesimpulan untuk menentukan identitas korban sesuai dengan jasad yang ada di Kamar Jenazah rumah sakit Polri itu.
“Untuk malam ini baru satu ini, Yang lain belum. Memang secara visual ada yang sudah bisa dikenali. Tapi hasil rekonsilisasi ante mortem dan post mortemnya belum ada yang lain yang bisa dipastikan,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dalam musibah ini ada 76 korban. Para korban didominasi mahasiswa asal kota Medan, yang terdiri dari Sekolah Ilmu Kesehatan (Sikes) Flora Medan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (FH USU), GMKI Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) USU dan warga komplek Adam Malik.
Dari jumlah itu, korban tewas mencapai 21 orang. 17 korban berhasil dievakuasi sedangkan 4 lagi masih dalam proses pencarian. Dari 17 jenazah, baru 14 jenazah yang dievakuasi ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan.