Kemenhub: Busnya yang Salah Arah, Bukan Pesawat Lion Air
- Gusmau Maung
VIVA.co.id – Direktur Jenderal Perhubungan Udara dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Suprasetyo, mengklarifikasi soal pesawat Lion Air JT 161 yang dikabarkan salah parkir saat mendarat di Bandara Soekano-Hatta pada 10 Mei 2016. Pesawat dari Singapura yang membawa 182 penumpang itu dianggap tidak salah parkir, melainkan bus penjemput penumpang yang salah arah. Seharusnya bus itu membawa penumpang dari pesawat ke terminal kedatangan internasional, tapi malah membawa mereka ke terminal kedatangan domestik.
"Salah satu bus yang mengangkut penumpang yang seharusnya ke terminal internasional, salah satu bus ada yang salah arah, yaitu ke terminal 1 domestik," kata Suprasetyo dalam konferensi pers di Kemenhub, Jakarta, Senin 16 Mei 2016.
Ia mengatakan, kesalahan ini ada pada bus dan bukan pada pesawat yang salah parkir. Pesawat sudah parkir di area kedatangan internasional. Atas insiden ini, ia sudah mengundang Ditjen Imigrasi, Bea Cukai dan direktorat terkait seperti Airnav dan maskapai Lion Air untuk melakukan pertemuan.
"Saya tahu dari media sosial. Saya sudah tegur Lion Air. Segala sesuatu yang tidak sesuai prosedur harus dilaporkan ke instansi terkait perhubungan dan Dirjen Imigrasi," kata Suprasetyo.
Ia menjelaskan Ditjen Imigrasi, Ditjen Bea Cukai, dan Ditjen Perhubungan Udara akan melakukan investigasi masing-masing. Selain itu, mereka juga akan melakukan investigasi bersama apakah kesengajaan atau kelalaian.
"Jadi dia (Lion Air) katakan sudah lapor pada Kepolisian tentang kesalahan dari pengemudi bus. Manajemen Lion sudah pecat pengemudi," kata Suprasetyo
Sebelumnya, pada 10 Mei 2016, Lion Air dengan nomor penerbangan JT 161 tujuan Singapura - Cengkareng membawa 182 penumpang, landing pada pukul 19.20 WIB dan diarahkan untuk parkir di remote area oleh Air Traffic Controller.
Setelah pesawat terparkir, para penumpang dijemput bus yang memuat 40 penumpang. Ternyata bus yang seharusnya membawa ke terminal internasional malah ke area domestik. Akibatnya para penumpang tak sempat diperiksa bagian imigrasi.
Akibat tidak adanya pemeriksaan dari bagian imigrasi, satu orang warga negara asing beretnis Uighur, Tiongkok, lolos pasca kesalahan pendaratan Pesawat Lion Air dari Singapura itu. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti membenarkan hal tersebut. Menurutnya, orang itu sudah diamankan oleh pihak Imigrasi sekitar 2 hari yang lalu. Hal itu diketahui pihaknya dari informasi Imigrasi kepada Polisi adanya orang Uighur yang lolos dalam insiden tersebut.
"Ada kemarin tertangkap Imigrasi sudah menggunakan identitas Indonesia. Tentu akan kita dalami kenapa masuk ke Indonesia. Apakah termasuk dalam kelompok jaringan terorisme atau tidak," kata Kapolri Jendral Badrodin Haiti saat di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin 16 Mei 2016.
Sementara itu, saat ditanyakan kembali apakah lolosnya seorang warga negara asing beretnis Uighur itu pasca kesalahan pendaratan Pesawat Lion Air, Badrodin belum bisa menyimpulkannya. Pasalnya, dia menegaskan, saat ini Densus 88 tengah melakukan pemeriksaan. Sementara itu, terkait identitas warga etnis Uighur itu, Badrodin tidak menyebutkan lantaran masih dalam proses pemeriksaan.
(ren)