UMSU Lacak Mahasiswanya yang Jadi Korban Longsor Air Terjun
- REUTERS / Stringer
VIVA.co.id – Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) berkoordinasi dengan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang, untuk mencocokkan identitas para korban banjir bandang dan longsor di Air Terjun Dua Warna Sibolangit, Sumatera Utara.
Dalam musibah bencana alam di tempat wisata pemandian air terjun itu. Dikabarkan ada lima orang mahasiswa UMSU yang menjadi korban. Namun, dua orang berhasil ditemukan dan tiga orang masih dalam pencarian.
"Mereka (korban) pergi secara pribadi. Bukan atas nama kampus atau akademis. Tapi, kita melakukan kordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan identitas korban, dari fakultas apa di UMSU dan semester berapa di UMSU," kata Humas UMSU Ribut Priadi, Senin, 16 Mei 2016.
Baca Juga:
Menurut Ribut, UMSU juga akan mengutus tim untuk melihat kondisi mahasiswa yang selamat. Kemudian, akan mempertanyakan terhadap tiga mahasiswa UMSU yang masih hilang tersebut.
"Kita juga kesulitan, karena dari nama itu, mahasiswa ribuan nama yang sama di UMSU. Makanya akan kita usaha untuk mempertanyakannya dari mahasiswa kita yang selamat," tuturnya.
Bencana longsor dan banjir bandang di Air Terjun Dua Warna Sibolangit terjadi pada Minggu 15 Mei 2016. Sebanyak 76 orang menjadi korban.
Dalam proses evakuasi, sebanyak 56 orang berhasil diselamatkan dan dalam keadaan hidup, sementara 20 lainnya hingga Minggu malam belum bisa ditemukan.
Seluruh korban didominasi mahasiswa asal kota Medan, yang terdiri dari Sekolah Ilmu Kesehatan Flora Medan 23 orang, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara berjumlah 5 orang.
Kemudian, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara lima orang, GMKI Fakultas Kesehatan Masyarakat USU 28 orang dan warga komplek Adam Malik 28 orang.
(mus)