Identitas Dua Mayat Terduga Teroris Poso Sulit Diungkap
- ANTARA/Fiqman Sunandar
VIVA.co.id – Kepolisian belum bisa mengungkap identitas dua pria diduga teroris anggota Santoso yang tewas dalam kontak senjata dengan petugas gabungan TNI-Polri di di Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
"Iya, kemarin terjadi kontak tembak kepada (dua orang terduga) teroris. Pasukan operasi tim TNI-Polri (operasi Tinombala) melakukan kontak tembak terhadap dua kelompok Santoso," kata Kapolri Jendral Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 16 Mei 2016.
Kapolri mengatakan, identifikasi terhadap kedua jenazah terduga teroris masih berlangsung. Namun, proses identifikasi terkendala, karena kedua pria itu tidak memiliki kartu identitas.
"Masih dilakukan identifikasi siapa orang itu. Belum ada (identitas), karena mereka tidak menggunakan identitas sama sekali," ujarnya.
Keduanya diperkirakan berusia antara 22-23 tahun. "Jenazah sudah dievakuasi," ujarnya.
Kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata pimpinan Santoso alias Abu Wardah, kembali pecah di Poso, Minggu, 15 Mei 2016. Kontak senjata terjadi sekitar pukul 14.20 WITA.
Kontak senjata ini terjadi saat pasukan menggelar patroli dalam Operasi Tinombala di sekitar pegunungan Desa Pantangolemba. Aparat tiba-tiba melihat sekelompok orang bersenjata dari arah selatan sedang menuruni ketinggian menuju ke Sungai Satu.
Melihat sejumlah orang tak dikenal bersenjata laras panjang, aparat langsung melakukan melakukan penembakan. Kontak senjata terjadi setelah kelompok bersenjata itu membalas tembakan aparat. Hampir dua jam terlibat kontak tembak.
Â
Sekira pukul 15.43 WITA, tim Operasi Tinombala langsung melakukan pengamanan tepi jauh dan dilanjutkan pembersihan sasaran. Dalam pelaksanaan pembersihan itu aparat menemukan dua orang tak dikenal tergeletak dalam keadaan tak bernyawa. Aparat juga menemukan empat buah tas berisi logistik.
Aparat langsung melakukan pengejaran dan penghadangan di tempat sisa kelompok bersenjata lainnya yang lari terpecah ke arah barat dan selatan.