JK: Voting Pemilihan Ketum Golkar Harus Tertutup

Presiden Joko Widodo Buka Munaslub Partai Golkar
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla, terus mengikuti perkembangan jalannya Munaslub Partai Golkar. JK mengatakan, dalam proses voting untuk memilih ketua umum partai Golkar harus diadakan secara tertutup.

Disahkan Pemerintah, Ini Struktur Kepengurusan PMI di Bawah Jusuf Kalla

"Sebenarnya sudah aturan kalau masalah orang ya harus tertutup," kata JK yang hari ini merayakan ulang tahun di rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 15 Mei 2016

Menurut JK, dengan voting tertutup maka tubuh Partai Golkar akan tetap terjaga. JK menilai, jika proses voting tersebut bersifat terbuka, maka berpotensi dapat menimbulkan polemik dan kesenjangan antar anggota partai.

JK Terima Surat Menkum Akui Dirinya Ketum PMI Terpilih: Tidak Ada Dualisme

"Apabila terbuka, nanti di masa yang akan datang akan menimbulkan poros. Menimbulkan nanti kawan dan lawan terus menerus," ujarnya.

Yang terpenting, lanjut JK, dari Munaslub Golkar adalah hasil akhir yang nantinya didapat. Para anggota dan kandidat ketua umum Partai Beringin tidak perlu saling mengetahui yang memilih dan yang dipilih.

Momen Bahlil Sanjung JK Depan Agung Laksono di Tengah Kisruh Ketua PMI

"Yang paling penting ya hasil akhirnya kan. Yang paling baik yang bersifat tertutup. Berbahaya kalau terbuka,"ujarnya

Seperti diketahui, dalam ajang Munaslub Golkar yang diadakan di Nusa Dua, Bali, ada delapan nama yang bertarung memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar.

Mereka adalah Ade Komarudin nomor urut 1, Setya Novanto nomor urut 2, Airlangga Hartarto nomor 3, Mahyudin nomor 4, Priyo Budi Santoso nomor 5, Aziz Syamsuddin nomor 6, Indra Bambang Utoyo nomor 7, dan Syahrul Yasin Limpo nomor 8.

Istimewa

Sahkan Kepengurusan PMI Kubu Jusuf Kalla, Menkum Supratman: Kami Telah Beri Jawaban

Dualisme PMI memantik kehebohan karena ada kubu JK dan Agung Laksono.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024