Saksi: Tidak Ada Perkosaan Terhadap Gadis Manado

ilustrasi kekerasan seks
Sumber :
  • VIVA.co.id/istimewa

VIVA.co.id – Seorang saksi bernama YY, memastikan tidak ada pemerkosaan terhadap

Kronologi Pemerkosaan Hingga Pembunuhan Wanita Muda di Sawah Besar

Perempuan bernama YY itu bahkan memastikan bahwa ia selalu bersama SC, di waktu yang dianggap SC sebagai kejadian ia diperkosa pada Januari silam.

“Saya empat hari bersama SC, sama sekali tidak ada , kalau pun ada saya juga pasti sudah jadi korban karena saya terus menjaga dia,” kata YY di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, Rabu 11 Mei 2016.

Tampang Pemerkosa dan Pembunuh Wanita Muda di Sawah Besar

YY, merupakan rekan SC yang membawanya ke Bolangitan Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara. Dalam keterangannya, YY merinci bahwa kejadian itu terjadi pada 24 Januari 2016.

Itu bermula dari ajakan seorang perempuan bernama Memey, kepada YY dan SC untuk ke Kota Gorontalo menggunakan mobil. Awal perjalanan, korban SC dijemput dari tempat kerjanya. Di salah satu penginapan di Bolangitang, Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara.

Pembunuhan Wanita di Sawah Besar, Ada Sperma di Kemaluan Korban

Saat itu datang tiga lelaki bergabung dengan kelompok tersebut. “Dalam hotel kami mengkonsumsi sabu, saya lihat SC yang duluan nyabu,” kata YY.

Hari berikutnya, lanjut YY, mereka sempat nongkrong di salah satu tempat karaoke di Kota Gorontalo. Di lokasi itu, menurut YY, korban sempat disuapi obat jenis inex oleh salah satu lelaki.

Kemudian mereka kembali ke hotel di Gorontalo. Di hotel kondisi korban mulai tidak terkendali. "Mungkin ini pengaruh obat, dia mulai tidak tenang dan mencakar saya serta mencekik. Saat itu juga saya menjambak supaya dia melepas cengkeramannya,” ujar YY.

Kendati ada beberapa lelaki bersama mereka, YY menceritakan tidak sekali pun ada upaya pemerkosaan. “Setahu saya memang SC sudah mengkonsumsi obat dalam jumlah banyak, sehingga bisa saja itu yang membuat dia berhalusinasi diperkosa oleh belasan pria,” katanya.

Hingga kemudian di hari kelima korban diantar kembali di kostnya. Saat itu, kata YY, ia meminta penjaga kos untuk membawa korban ke kamarnya. “Yang pasti tidak ada pemerkosaan, saya tahu persis,” katanya.

Kasus pemerkosaan terhadap SC, membuat heboh beberapa waktu ini. Dalam sebuah laporan kepolisian yang disampaikan keluarga SC menyebut bahwa korban telah dicekoki narkoba dan dipaksa melayani belasan pria.

Kejadian itu pun membuat korban menjadi trauma, bahkan hingga kini korban kerap ketakutan, atas pemerkosaan yang dialaminya. "Dia mengaku, di dalam kamar penginapan dia dipaksa melayani sekitar 15 pria secara bergantian. Anak saya sempat minta tolong keluar penginapan tapi karena sudah mabuk dia balik ke kamar," ujar orangtua korban.

Kasus ini juga membuat heboh, lantaran disebutkan ada dua polisi yang ikut diduga terlibat menyetubuhi korban. Hingga kini kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian setempat.

“Kasus ini akan segera dilimpahkan ke Polda Gorontalo, kami sudah memaksimalkan penuntasannya hingga memeriksa 9 saksi,” tambah Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Pitra Ratulangi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya