Penyesalan Eks Anak Buah Jaringan Santoso: Banyak Susahnya
- VIVA/Mitha Meinansi
VIVA.co.id – Seorang mantan anggota Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah, Mohammad Sonhaji alias Sulaeman alias Faqih, mengaku mengikuti Santoso karena kedua orang tuanya bercerai.
Faqih yang kini ditahan Polda Sulteng bersama tiga orang lainnya, Ibadurohman alias Ibad alias Amru, Azis alias Jaelani dan Irfan Maulana, alias Akil, alias Papa Kembar.
Kepada VIVA.co.id, Faqih menceritakan bagaimana awalnya dia bergabung dengan kelompok Santoso dari kampung halamannya di Pulau Jawa. Menurut Faqih, dia tertarik untuk bergabung dengan Santoso akibat latar belakang keluarganya yang hancur akibat perceraian kedua orang tuanya.
"Karena orang tua cerai kalau orang Jawa bilang broken home. Kemudian saya kabur kemudian difasilitasi oleh seorang ustaz untuk gabung sama Santoso, karena saya bingung akhirnya saya ikut saja," cerita Faqih di Polda Sulteng yang mengaku di kelompok Santoso biasa dipanggil Faqih, Haidar dan Migdad, Selasa,10 Mei 2016.
Menurut Faqih, saat kabur itu dia bingung karena kalau pulang ke rumah dia ketemu dengan orang tuanya yang bercerai, sementara kalau kabur dia luntang-lantung tidak ada pekerjaan dan akhirnya dia memutuskan ke Poso untuk bergabung dengan Santoso.
Sayangnya, selama bergabung dengan kelompok Santoso banyak hal-hal yang tidak masuk di nalarnya terutama tingkah laku yang dilakukan oleh Santoso dan beberapa pengikutnya.
Hal itulah yang membuat Faqih memilih berpisah dengan kelompok besar Santoso dan akhirnya tertangkap aparat saat sedang mancari bahan makanan.
"Ikut kelompok Santoso itu banyak susahnya. Dan sekarang setelah ditangkap aparat saya merasakan susah itu berkurang, selanjutnya saya ingin menjalani hukuman dan nantinya kembali ke masyarakat dan Insya Allah menikah," ujar Faqih.
(ren)