Anggaran Terbatas, Hanya 1 Persen Siswa Garut Ikut UNBK SMP
- Diki Hidayat/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tahun ini diikuti 52 ribu siswa. Dari jumlah itu, hanya 1,15 persen, atau sekitar 600 siswa di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Garut, yang bisa menikmati Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan pihaknya terbentur anggaran sehingga belum sanggup menyediakan ujian dengan sistem komputer di lebih banyak sekolah. Dia menargetkan pada 2017, sedikitnya ada 10 SMP yang bisa melaksanakan ujian dengan sistem UNBK.
"Kami juga sedang menghitung besar anggaran untuk itu, UN berbasis komputer, merupakan salah satu program amazing Garut," ujar Rudy, Senin, 9 Mei 2016.
Berdasarkan hitungannya, untuk sistem UNBK, Pemerintah Kabupaten Garut harus menyediakan sedikitnya anggaran Rp5 juta per siswa. "Jika sedikitnya 3.000 siswa saat UN menggunakan komputer, Pemkab Garut harus menyediakan anggaran sebesar Rp15 miliar, " tambah Rudy.
Selain itu, Rudy juga berani menjamin tidak ada kebocoran soal, sehingga UN akan berjalan sesuai harapan. Ini dikarenakan adanya pengamanan ekstra dari kepolisian, yang dikerahkan mengawal pelaksanaan UN dari kabupaten hingga kecamatan.
"Jadi dengan ketatnya pengamanan, saya bisa memastikan tidak ada kebocoran," ungkap Rudy.
Dia pun berharap hasil UN kali ini akan lebih baik dari tahun lalu. Di mana rata-rata nilai siswa di Kabupaten Garut, menempati peringkat dua di Jawa Barat. "Kami berharap pelaksanaan UN tahun ini hasilnya masih tetap bertahan di urutan kedua, kalau bisa naik," katanya.