Pesan Terakhir Andi Ghalib ke Anak Sebelum Wafat
- VIVA.co.id / Awar Sadat
VIVA.co.id – Mantan Jaksa Agung Republik Indonesia Andi Muhammad Ghalib menghembuskan nafas terakhir pada hari Senin, 9 Mei 2016 di rumah sakit Medistra Pancoran, Jakarta Selatan. Anak almarhum, Andi Anzhar Cakra Widjaya, mengatakan, ayahnya meninggal karena mengalami gagal jantung yang dideritanya setahun terakhir.
“Ayahanda kami pukul 6 tadi pagi meninggal di Medistra dengan diagnosa dokter yaitu gagal jantung," ujar Anzhar kepada awak media di kediaman almarhum Jalan Ceger Raya No.99 Jakarta Timur, Senin, 9 Mei 2016
Menurut Anzhar, ayahnya meninggal setelah menjalani 11 hari perawatan di rumah sakit Medistra. Almarhum meninggalkan satu orang Istri, 4 orang anak serta 13 orang cucu.
Anzhar menilai, ayahnya merupakan sosok yang kuat. Dia dan ayahnya sempat berkomunikasi untuk terakhir kalinya tiga hari yang lalu.
"Tiga hari yang lalu saya sempat komunikasi, almarhum masih bisa diajak bicara, masih ngomong mau sembuh, mungkin itu komunikasi terakhir saya dengan beliau," ujarnya.
Di mata sahabat
Kepergian Andi Ghalib membuat keluarga, kerabat dan sahabat merasa kehilangan. Salah satunya rekan kerja sesama Anggota DPR RI Mahfudz Shiddiq.
Mahfudz mengatakan, kehilangan sosok Andi. Menurut Mahfudz, Andi merupakan sosok pribadi yang sangat aktif dan pekerja keras.
"Beliau itu sosok yang luar biasa ya, beliau selalu tepat waktu, pekerja keras dan kami merasa sangat kehilangan beliau," ujar Mahfudz di kediaman Andi.
Mahfudz juga mengatakan, Almarhum Andi merupakan salah satu putra terbaik bangsa yang tak pernah berhenti mengabdi untuk negara.
Mahfudz lalu bercerita pernah berbincang dengan Andi Ghalib dan bertanya alasan mengapa mau menjadi anggota DPR, meski pernah mendapuk sejumlah jabatan penting.
"Jadi itu yang paling saya ingat sampai sekarang, beliau itu sosok yang sangat luar biasa," ujarnya