Cegah Aliran Sesat, Kiai Diminta Dakwah ke Desa-desa
- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
VIVA.co.id - Pemerintah meminta agar para kiai terus berdakwah tentang Islam yang lebih mengedepankan toleransi. Alasannya, begitu banyak ajaran Islam tidak jelas yang mulai masuk ke desa-desa.
"Ini adalah tantangan kita bersama. Menjadi tugas utama para kiai dan masyayikh (kaum cerdik pandai dalam Islam), bagaimana ajaran-ajaran sesat tidak mudah masuk ke desa-desa di Indonesia," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 7 Mei 2016.
Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa itu menegaskan bahwa kiai adalah sosok panutan masyarakat. Oleh karena itu, tindak tanduk mereka sangat berpengaruh termasuk dalam pembangunan di desa-desa.
"Kiai memiliki peran nyata dalam membantu program pembangunan desa," ujarnya.
Menurutnya, mereka bisa memberikan landasan keagamaan bahwa pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa adalah suatu ibadah jika niatnya untuk kebaikan dunia dan akhirat.
"Program pembangunan nasional tak hanya bergantung kepada pemerintah sebagai pelaksana mandat rakyat, tetapi juga diperlukan peran masyayikh sebagai panutan umat dalam menyukseskan program pemerintah," lanjut dia.
Lebih jauh, Marwan juga menjelaskan terkait dana desa yang mengalami kenaikan setiap tahun. Tahun lalu, kata dia, pemerintah menganggarkan sebesar Rp20,8 triliun, dan tahun ini mengalami kenaikan menjadi Rp47 triliun.