5.442 Pendaki Sesaki Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Pintu masuk pendakian Gunung Semeru
Sumber :
  • VIVA.co.id / Siti Ruqoyah

VIVA.co.id – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), membuka jalur pendakian sejak 1 Mei 2016, setelah ditutup untuk tujuan konservasi kawasan sejak Januari 2016. Selama sepekan dibuka, Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu telah dikunjungi 5.442 pendaki. 42 orang di antaranya adalah wisatawan mancanegara.

Malang Percepat Pengembangan Kawasan Bromo-Tengger-Semeru

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kennedie, mengatakan, jumlah pendaki Semeru tersebut diperoleh sejak 1 Mei hingga 6 Mei 2016 pukul 12.00 WIB. Setiap harinya, TNBTS membatasi pendaki sebanyak 500 orang. Sehingga, pendaki yang lain harus antre setelah mendaftar di Pos Pendakian Ranu Pani.

"Jumlah pengunjung itu tidak semuanya mendaki, pendakian tetap dibatasi 500 orang sehari. Banyak pengunjung yang hanya berada di Ranu Pani," kata John, Sabtu, 7 Mei 2016.

Gunung Bromo, Tengger, dan Semeru Jadi Andalan Memikat Turis

Bagi pengunjung yang ingin mendaki, bisa melalukan pendaftaran via website atau mendaftar di Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) wilayah 2 Tumpang. Hal itu dilakukan untuk mengurangi penumpukan di pos pendakian Ranu Pani.

Para pendaki yang membeli tiket di SPTN wilayah 2 Tumpang, lanjut John, khusus untuk melayani mereka yang berangkat dari Malang dan sekitarnya. Petugas akan memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi dan kelengkapan pendaki.

Pendaki yang Sempat Hilang di Semeru Akhirnya Ditemukan

“Setelah itu, pendaki akan diarahkan ke pos Ranu Pani untuk pengecekan perlengkapan dan barang bawaan serta briefing pendakian,” kata dia.

Sedangkan pos Ranu Pani melayani pendaki yang dari arah Lumajang dan beberapa wilayah yang belum terlayani proses tiketnya serta pemeriksaan kelengkapan administrasi, perlengkapan pendakian, dan briefing pendakian.

“Pelayanannya sama, mulai pukul 7.30 sampai 16.00 WIB," katanya.

Selama dibuka, John menyebut tak ada masalah dengan sampah. Para pendaki yang naik telah meninggalkan data KTP dan identitas lain lengkap dengan data logistik kelompok pendakian mereka. Semua data logistik yang turun sesuai dengan bekal ketika naik.

"Sampai sekarang alhamdulilah aman, semua pendaki tertib membawa pulang sampah logistik mereka," katanya.

Ilustrasi/Para pendaki di Gunung Semeru

Turis Swiss Hilang di Gunung Semeru

Turis ini sudah berangkat ke Semeru sejak 3 Juni 2016 dan tanpa lapor.

img_title
VIVA.co.id
9 Juni 2016