95 Ribu Kendaraan Serbu Bandung, Hindari Pasteur
- Twitter @TMCPoldaMetro
VIVA.co.id – Sebanyak 95 ribu kendaraan diprediksi akan melintas akses Tol Pasteur saat pekan libur panjang, hingga Minggu, 8 Mei 2016, di Kota Bandung. Hal itu dikarenakan Gerbang Tol Pasteur menjadi akses favorit pengendara dari luar seperti Jakarta, Bogor, yang masuk ke Kota Bandung.
Kepala petugas Gerbang Tol Pasteur Susilo menjelaskan, lonjakan volume kendaraan yang masuk Kota Bandung pada libur akhir pekan ini diprediksi terjadi hingga Sabtu, 7 Mei 2016.
Sedangkan untuk Minggu, diprediksi menjadi arus balik. "Dari Kamis sampai Sabtu, kami prediksi ada 95 ribu kendaraan yang masuk ke Bandung melalui Gerbang Tol Pasteur," ungkap Susilo, Jumat, 6 Mei 2016.
Susilo menambahkan, untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan, pihaknya mengoperasikan pembayaran secara maksimal dengan delapan loket pembayaran exit tol. "Kami berlakukan prosedur tetap, membuka maksimal. Kami juga menyiapkan orang dan uang kembalian biar lancar," katanya.
Susilo menerangkan, pihaknya mengimbau para pengendara yang memilih tujuan Kota Bandung sebagai destinasi liburan, untuk memilih gerbang keluar tol lain. di Kota Bandung sendiri, terdapat beberapa gerbang tol masuk seperti Gerbang Tol Pasir Koja, Buahbatu, Kopo, dan Moch Toha.
"Masuk ke Bandung itu bukan hanya Pasteur, pemakai jalan harusnya lebih cerdas dalam memilih pintu masuk. Kalau tetap lewat Pasteur, konsekuensi tersendat," terangnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Lalulintas (Wakasatlantas) Polrestabes Bandung Kompol Santiadjie Kartasasmita menambahkan, kondisi Kota Bandung saat ini mengalami lonjakan kendaraan dengan dominasi tujuan ke kawasan utara seperti Lembang dan sekitarnya.
"Peningkatan kendaraan itu hari ini. Untuk arah paling banyak itu ke arah utara, yaitu wisata. Hotel- hotel sudah penuh. Pengalihan arus mulai di Sersan Bajuri. Sedangkan untuk jalur tengah dalam kondisi ramai di Asia Afrika sama Alun-alun Bandung," tambah Santiadjie.
Santiadjie menilai, dominasi itu berdampak signifikan terhadap arus lalulintas, baik menuju arah Lembang maupun sebaliknya. "Ledeng itu di Farm House yang terletak dekat jalur protokol, akibatnya mengekor sampai Ledeng. Sedangkan kemacetan di jalan Setia Budi hingga Cipaganti itu dampak penumpukan di rumah mode," ungkapnya.