Indonesia di Mata Mantan Presiden Timor Leste
- Herdi Muhardi/VIVAcoid
VIVA.co.id – Mantan Presiden Timor Leste, Jose Manuel Ramos Horta, menjadi pembicara kuliah umum dalam gelaran The 3rd Asean Literary Festival (ALF) 2016, yang dihelat di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis 5 Mei 2016.
Dalam acara tersebut, pria berusia 66 tahun itu menjelaskan perihal perdamaian dan kebebasan, baik yang dialami oleh Timor Leste maupun negara-negara lain yang ada di dunia. Menurut Horta, perdamaian dan kebebasan bukanlah sebuah isu abstrak di Timor Leste, Indonesia, Eropa, atau negara lainnya.
“Anda bisa berada di negara yang teramat damai, karena tidak ada perang. Tetapi, bukan berarti orang-orang merasakan kedamaian,” ujar Horta.
Lelaki yang pernah mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian pada 1996 ini juga bercerita tentang perjalanan dinasnya ke Myanmar, 2004 silam. Kata dia, meski negara tersebut tak mengalami perang, namun masih banyak masyarakat yang tidak bahagia. “Hal itu terlihat dari raut wajah mereka,” jelas Horta.
Indonesia, kata dia, menjadi salah satu negara yang dihormati. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara bebas, terutama dalam hal demokrasi.
"Indonesia harus bangga atas apa yang telah mereka capai. Indonesia saat ini sangat dipandang oleh negara-negara lain," ungkapnya.