Amnesty International Kecam Penangkapan Massal di Papua

Ilustrasi kelompok bersenjata di Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita/Istimewa

VIVA.co.id – Amnesty International mengecam penangkapan massal para aktivis politik Papua oleh Kepolisian Indonesia, baik di dua provinsi di Papua maupun provinsi-provinsi lainnya.

Kelompok Separatis Tembak 2 Prajurit TNI di Puncak Papua

''Sekitar 1.700 aktivis Papua ditangkap pada 2 Mei 2016, setelah mereka mengorganisir dan berpartisipasi dalam serangkaian unjuk rasa damai di Jayapura, Merauke, Fakfak, Sorong, dan Wamena, di Papua dan Papua Barat, di Semarang, Jawa Tengah, dan di Makassar, Sulawesi Selatan,” ujar Juru Kampanye Amnesty International untuk Indonesia, Josef Roy Benedict, melalui pesan elektroniknya, Kamis 5 Mei 2016.

Menurutnya, unjuk rasa tersebut diorganisir oleh para pendukung ULMWP (The United Liberation Movement for West Papua), sebuah kelompok pro-kemerdekaan Papua

Separatis Papua Sebar Video Hoax, Alihkan Isu Pembataian Warga Sipil

Mereka juga memeringati tahun ke-53 pengambilalihan Papua kepada Pemerintah Indonesia oleh PBB (The United Nations Temporary Executive Authority atau UNTEA) pada 1 Mei 1963 silam.

Sebelum unjuk rasa tersebut, antara 29 April hingga 1 Mei 2016, kepolisian Papua dan Papua Barat menangkap sekitar 50 aktivis Papua di Jayapura, Wamena, dan Merauke, ketika para aktivis membagikan selebaran yang berisi ajakan untuk bergabung dalam unjuk rasa tersebut.

Teroris KKB Papua Sebar Hoax Prajurit TNI Aniaya Warga di Intan Jaya

"Meski hampir semua dari mereka yang ditangkap telah dibebaskan tanpa dakwaan, namun penangkapan semena-mena ini menampilkan lingkungan represif yang terus dihadapi oleh para aktivis politik di Papua," ungkapnya.

VIVA Militer: Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto

Panglima TNI Akui Kompleksitas Masalah Papua

Komisi I DPR RI mengadakan rapat bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto lengkap dengan jajaran KSAD, KSAL, dan KSAU pada Rabu, 10 Juli 2024. Namun, rapat tersebut d

img_title
VIVA.co.id
11 Juli 2024