Kesal, Pecinta Sejarah Meruwat Gedung Bung Tomo
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
VIVA.co.id – Dibongkarnya bekas rumah pemancar radiodi Jalan Mawar nomor 10, Surabaya, membuat masyarakat Surabaya kecewa. Salah satunya yang menyesalkan hal tersebut adalah para pecinta sejarah di Surabaya.
Untuk meluapkan kekesalannya itu, mereka pun melakukan ruwatan di bekas bangunan tersebut. itu mereka lakukan dengan membakar dupa di atas sebuah anglo kecil.
Anglo kecil itu mereka letakkan di depan pagar seng yang menutupi lokasi tersebut. Pecinta sejarah tersebut kemudian menaburinya dengan bunga tujuh rupa. Anggota Tim 11 Von Faber Cagar Budaya Surabaya, Chrisyandi Tri Kartika mengatakan, dibongkarnya bangunan bersejarah itu jelas membuat Surabaya semakin kehilangan identitasnya.
"Karena bangunan ini memiliki peranan penting bagi Surabaya, bahkan Indonesia di masa lalu," ujar Chrisyandi, Kamis 5 Mei 2016.
Menurutnya, pembongkaran bangunan itu hanya merupakan akal-akalan dari segelintir orang. Tujuannya, agar mereka bisa menguasai tanah tersebut, tanpa dikenakan pelanggaran karena membongkar cagar budaya.
Alasannya, kasus serupa pernah terjadi pada sebuah Sinagog tua yang ada di Jalan Kayoon, Surabaya. Sinagog tersebut dibongkar untuk kepentingan bisnis. "Modusnya sering seperti itu, nanti kalau ditanya mereka pasti jawabnya hanya beli tanah kosong," ucap Chrisyandi.
Karena itu, rencananya Chrisyandi akan membawa masalah itu ke ranah hukum. "Pertama-tama akan kita bawa masalah ini ke Komisi C DPRD Surabaya, supaya bisa segera diketahui siapa yang sebenarnya memiliki niatan membongkarnya," ujarnya. (asp)