Tiga Sandera Non Muslim Abu Sayyaf Belajar Ngaji dan Salat
- Office of Sulu Governor/Handout via Reuters
VIVA.co.id – Julian Philip (50), salah seorang mantan sandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina, memiliki kenangan tersendiri selama disandera kelompok tersebut di hutan.
Pria beragama Kristen ini bersama dua rekan seagamanya yakni, Kapten Kapal Peter Tonsen Barahama dan Alvian Elvis Repi (32), selama disandera terpaksa belajar agama Islam. Salah satunya yakni soal salat dan mengaji.
Philip belajar mengaji dan salat bersama tujuh rekannya di kapal Brahma 12 yang dibajak oleh kelompok Abu Sayyaf pada 26 Maret 2016.
"Kami (Philip, Peter dan Alvian) minta tujuh teman lain yang muslim mengajarkan salat dan mengaji, karena pasti akan disuruh Abu Sayyaf,” kata Philip setibanya di Bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu, 4 Mei 2016.
Konon, kata Philip, dengan bisa mengaji dan salat, maka sandera tidak akan mendapatkan siksaan dari kelompok Abu Sayyaf. Sebab itu, mereka pun berlatih mengaji dan salat.
“Karena sudah diajarkan teman-teman, saya pun bisa ngaji dan salat. Salat sama-sama dan baca ayat Alquran pun sama-sama,” ujar Philip.
Julian Philip bersama sembilan rekannya, Peter Tonsen Barahama (31) asal Batam (nakhoda), Alvian Elvis Peti (32) asal Tanjung Priok, Jakarta, Surian Syah (34) asal Kendari, Sulawesi Tenggara, dan Mahmud (32) asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Lalu, Surianto (31) asal Wajo, Sulawesi Selatan, Wawan Saputra (23) asal Palopo, Sulawesi Selatan, Bayu Oktavianto (23) asal Klaten, Jawa Tengah, Rinaldi (25) asal Makassar, Sulawesi Selatan, dan Wendi Raknadian (28) asal Padang, Sumatera Barat.
Mereka dibebaskan kelompok Abu Sayyaf pada Minggu 1 Mei 2016. Mereka dibebaskan berkat proses negosiasi dan tanpa membayar tebusan apa pun. Seluruh sandera dalam kondisi selamat dan telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. (ase)