Tempat Bung Tomo Berpidato Akan Dijadikan Lahan Parkir
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
VIVA.co.id - Pertempuran 10 November 1945 adalah pertempuran heroik yang dikobarkan warga Surabaya dan menjadi tonggak penting sejarah Indonesia. Saat pertempuran itulah, Bung Tomo mengobarkan semangat melalui siaran radio kepada seluruh warga Surabaya untuk melawan agresi NICA (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) ke Surabaya.
Suara Bung Tomo yang menggelegar itu disiarkan sebuah pemancar radio yang terletak di Jalan Mawar Nomor 10, Surabaya. Tetapi masyarakat Surabaya tidak akan bisa lagi menyaksikan bangunan bekas pemancar radio bersejarah itu. Bangunan itu telah dirobohkan oleh sebuah perusahaan pengembang dan akan dijadikan lahan parkir.
Lahan seluas 15x30 meter itu kini telah rata dengan tanah. Sekelilingnya dipasangi pagar seng setinggi dua meter. Seorang petugas keamanan yang menjaga tempat itu, Juri, mengungkapkan bahwa lahan telah dibeli Plaza Jayanata. “Mau dijadikan tempat parkirnya,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu, 4 Mei 2016.
Rumah itu sebelumnya ditempati seseorang warga bernama Hurin. Namun, sejak beberapa waktu lalu Hurin telah pindah ke Pondok Nirwana, Surabaya.
Seorang pemerhati sejarah Surabaya, Kuncarsono, mengatakan bahwa di tempat itu sebenarnya ada sebuah prasasti yang membenarkan bangunan itu adalah cagar budaya. Namun prasasti itu pun ikut lenyap saat bangunan dibongkar.
Di rumah itu, kata Kuncarsono, Bung Tomo bersama sahabatnya Ketut Tantri mendirikan Radio Pemberontak Republik Indonesia. Radio itulah yang terus mengobarkan semangat pemuda Surabaya untuk melawan NICA dan Belanda dalam pertempuran 10 November 1945.
“Makanya, patut disayangkan kalau bangunan itu sekarang juga sudah tidak ada,” ujar Kuncarsono.