Kesaksian Sandera: Kelompok Abu Sayyaf Menyaru Polisi
- Office of Sulu Governor/Handout via Reuters
VIVA.co.id – Julian Philip (50), salah seorang sandera yang dibebaskan kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina menceritakan kesaksiannya saat dibajak kelompok pemberontak tersebut pada 25 Maret 2016.
Pria asal Minahasa ini mengingat pada hari itu sekira pukul 15.20 waktu setempat, kapal mereka didatangi oleh delapan orang yang menggunakan speed boat.
Saat itu, kata Philip, delapan tamu tak dikenal itu mengenakan baju seragam kepolisian Filipina. Sehingga tidak ada satu pun awak yang menyadari kalau mereka adalah perompak.
"Mereka menggunakan seragam national police Filipina. Jadi kita anggap mereka petugas. Setelah mereka naik ke kapal dengan senjata lengkap, mereka langsung menyandera kita,"Â kata Philip di Jakarta, Senin 2 Mei 2016.
Awalnya, seluruh perompak hendak mengikat sepuluh awak kapal. Namun karena berjanji tidak akan melawan, akhirnya perompak hanya meminta kapal diarahkan ke wilayah Tawi-Tawi Filipina Selatan.
"Kita disuruh lepas punya gandengan tongkang, maunya kita dibuang jangkar tapi mereka tidak setuju," katanya.
Sesampainya di Tawi-Tawi, Julian bersama awak kapal lainya sempat berpindah-pindah selama masa penyanderaan.
"Karena kita nggak melakukan perlawanan, akhirnya kita dibawa terus kalau ada perahu-perahu dan kapal di jalan mereka menghindar," katanya.
Julian Philip merupakan satu dari sepuluh orang sandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf yang dibebaskan pada Minggu 1 Mei 2016. Ia ditahan selama 35 hari di Filipina.
Sepuluh sandera ini akhirnya bisa dibebaskan berkat negosiasi tanpa membayar sepeser pun permintaan tebusan seperti yang diinginkan kelompok Abu Sayyaf yakni sebesar 50 juta peso atau setara Rp15 miliar.