Pengakuan Koki Kapal Selama Disandera Abu Sayyaf
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Sepuluh Anak Buah Kapal (ABK) yang disandera kelompok Abu Sayyaf, kembali ke Tanah Air. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, pemerintah secara resmi telah menyerahkan mereka ke pihak keluarga.
Salah satu korban penyanderaan, Wendi Raknadia, yang juga koki kapal, menceritakan pengalamannya selama disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Wendi mengaku tidak pernah mengalami tindak kekerasan selama disandera oleh para perompak. Â
"Enggak ada yang keras, baik-baik saja semuanya," kata Wendi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin, 2 Mei 2016.
Selama disandera, Wendi mengaku sempat berpindah-pindah tempat. Tak jarang mereka juga pernah tidur di dalam hutan. Meskipun begitu, para perompak tetap memberikan mereka makan dan diizinkan untuk beribadah.
"Apa yang mereka makan, kami makan. Sama seperti mereka, tidur kadang pakai tenda di hutan, mereka juga sama," ujar Wendi.
Wendi juga mengaku tidak mengetahui adanya tim negosiator yang telah membantu pembebasan mereka. Setelah proses negosiasi yang panjang, kesepuluh ABK dibawa ke rumah Gubernur Provinsi Sulu, Abdusakur Tan II, di Pulau Jolo, dan dibebaskan.
"Enggak tahu (ada tim negosiator), tahunya sudah di gubernur saja," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 10 ABK itu sempat diculik kelompok militan Abu Sayyaf sebelum akhirnya dibebaskan di Filipina Selatan. Para pelaut itu dilepaskan setelah lima pekan menjadi tawanan kelompok Abu Sayyaf. (ase)