'Pemerintah Filipina Tak Berdaya Hadapi Abu Sayyaf'
- www.worldbulletin.net
VIVA.co.id – Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, menilai tentara Filipina tidak pernah berhasil melakukan negosiasi terhadap para tawanan kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Ia bahkan menyebut militer Filipina tak berdaya terhadap militan Abu Sayyaf.
"Manila tidak punya kontrol yang efektif di wilayah itu. Anda lihat tentaranya saja di pantai. Anda lihat hampir tidak pernah Manila berhasil bernegosiasi dengan mereka kan," kata Ansyaad di Istana Negara, Jakarta, Senin 2 Mei 2016.
Sebagai contohnya adalah saat warga negara Kanada, John Ridsdel (68 tahun), yang sudah disandera sejak 21 September 2015, namun baru dieksekusi pada April 2016 lalu. Eksekusi dilakukan dengan memenggal kepala korban, dan dibuang di wilayah terdekat.
Menurut dia, eksekusi itu terjadi karena tidak ada kesepahaman antara pihak penyandera dengan pemerintah Filipina.
"Itu disebut unlandman, formalnya itu Filipina tapi realitanya kita tidak bisa harapkan penguasa dari Manila mengurusi masalah di situ," ujar purnawirawan jenderal Polri itu.
Sebelumnya, 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina berhasil dibebaskan, Minggu 1 Mei 2016. Seluruh sandera yang merupakan awak kapal Brahma 12 yang dibajak pada 26 Maret 2016 di perairan Filipina itu dilepaskan di kediaman Gubernur Sulu, Abdusakur Tan II, oleh orang tak dikenal.
WNI itu dikabarkan dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. Ke-10 WNI itu sudah dijemput pemerintah Indonesia dan sudah diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. (one)