Buruh Tuding Kerja Pemerintah Tak Benar
- VIVA.co.id/Moh Nadlir
VIVA.co.id – Massa Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) menggenakan atribut serba merah berdemo di depan Istana Merdeka atau di Silang Monas Barat, Minggu, 1 Mei 2016. Demo tersebut sebagai peringatan tahunan hari buruh Internasional yang jatuh pada hari ini.
Orator demonstran dalam aksinya menyebut bahwa Kementerian Tenaga Kerja yang dipimpin oleh Hanif Dhakiri belum bekerja sesuai dengan kehendak rakyat. "Kemenaker belum becus kerjanya," tegas salah seorang orator demo.
Tak hanya itu, secara umum ia juga menilai bahwa pemerintahan Joko Wiodo-Jusuf Kalla sejak dilantik kurang lebih setahun yang lalu, belum membuahkan kebijakan yang pro buruh.
"Mata, mulut, telinga pemerintah tak dipakai. Pemerintah Jokowi jalannya tak benar. Usai dilantik tak ada yang dirasakan, kesehatan, upah yang layak belum," terang dia.
Sementara itu, sejumlah serikat pekerja buruh lainnya, seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Persatuan Pegawai PT Indonesia Power, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Gerakan Buruh Indonesia (GBI), Gerakan Honorer Kategori 2 Indonesia Bersatu (GHK2IB), Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI) dan beberapa serikat buruh lainnya, usai melakukan orasi politik di depan Istana Merdeka langsung membubarkan diri bergerak ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Di SUGBK, para buruh akan mendeklarasikan Ormas Buruh yang diberi nama Rumah Rakyat Indonesia (RRI) dan Organisasi Rakyat Indonesia (ORI). Untuk diketahui, tuntutan para buruh pada May Day 2016 antara lain, buruh menuntut tolak reklamasi, tolak pengusuran dan tolak Rancangan Undang-Undang Tax Amnesty.
Kedua, setop kriminalisasi terhadap buruh. Ketiga para buruh meminta agar pemerintah mencabut PP No 78 tahun 2015, menolak upah murah dan menaikkan upah minimum sebesar Rp650 ribu dari gaji pokok.