Peringati Mayday, Buruh Bekasi Zikir Bareng Rhoma Irama
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Memperingati Hari Buruh (Mayday) ternyata tak harus dilakukan dengan cara menggelar aksi turun ke jalan menyuarakan aspirasi dengan berbagai tuntutan.
Ada cara lain yang lebih positif dibandikan aksi tersebut. Seperti contohnya, kegiatan yang dilakukan oleh Ormas Buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota dan Kabupaten Bekasi.
Dalam perayaan Mayday, 1 Mei 2016, rencananya massa buruh itu akan menggelar kegiatan yang lebih ke arah religi, yakni dengan menggelar zikir bersama di masjid Baitul Mustofa, kawasan industri MM2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Rencananya, sebanyak 3.000 buruh dari SPSI dan organisasi yang ada di dalamnya akan hadir di acara tersebut. Dalam kegiatan nanti, buruh pun mendatangkan Rhoma Irama hadir mengisi ceramah agama dan bernyanyi.
Kapolresta Bekasi, Kombes Pol Awal Chairuddin, menyambut baik kegiatan buruh ini.
"Ini perlu menjadi contoh bagi massa buruh lainnya. Ternyata, peringatan Mayday tidak selalu hanya dengan demo saja. Melainkan, kegiatan religi juga bisa dan lebih positif," kata Awal, Sabtu, 30 April 2016.
Lebih jauh, kata Awal, kegiatan yang mengambil tema 'SPSI Berdzikir' ini, para buruh akan ramai berdatangan. "Kegiatan zikir ini diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 3.000 massa buruh. Di hadapan mereka H Rhoma Irama juga akan menghibur dengan lagu-lagu dangdut miliknya," kata Awal.
Terpisah, Panit Binmas Polsek Cikarang Barat, Iptu Wuryanti menambahkan, kegiatan zikir bersama yang digelar di wilayahnya itu patut dijadikan teladan dan ditiru oleh buruh lainnya.
"Ini yang harus dicontoh bahwa buruh harus berpikir cerdas. Tidak hanya melakukan demo untuk merayakan Mayday, tapi diisi dengan kegiatan religi yang dapat melatih rasa syukur dan sabar," kata Wuriyanti.
Menurutnya, ketika manusia sudah memiliki apa yang disebut dengan rasa syukur dan sabar. Nantinya, mereka pun pasti bakal merasakan cukup dengan apa yang diterimanya, tanpa mengeluh
"Jadi, berapapun penghasilan yang mereka dapatkan akan terus terasa kurang. Beda hal jika mereka bersyukur dan sabar," ujar Wuriyanti. (ase)