Ribuan Prajurit Marinir Berenang Menyeberangi Selat Madura
- VIVA/Tudji Martudji
VIVA.co.id – Sebanyak 2.016 prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut serentak berenang menyeberangi Selat Madura, Kamis, 28 April 2016. Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB, dimulai dari titik start di bawah jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jawa Timur.
Prajurit mengenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL), sudah berenang tepat di samping kaki-kaki Jembatan Suramadu sisi timur Surabaya. Mereka akan berenang sejauh 5,3 kilometer, dan berakhir di Madura.
Ribuan perenang dari prajurit TNI AL itu terdiri dari 644 perenang dari Brigade Infanteri-1 Marinir, 526 prajurit Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir, 360 personel dari Resimen Artileri-1 Marinir, 360 personel dari Resimen Kavaleri-1 Marinir.
Kemudian, 50 personel dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan V Surabaya, 50 prajurit dari Komando Pendidikan Korps Marinir (Kodikmar) dan 26 perenang dari Akademi Angkatan Laut.
Kegiatan tersebut merupakan puncak dari rangkaian HUT Ke-15 Pasmar-1 yang dimulai 22 Maret. Tradisi renang melintasi Selat Madura ini dipimpin langsung oleh Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman.
Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana, melepas secara langsung ribuan prajurit Marinir berenang menyeberangi Selat Madura.
"Kegiatan ini juga untuk memecahkan rekor MURI untuk perenang terbanyak yang melintasi Selat Madura yaitu 2.016 prajurit," kata Laksamana TNI Ade Supandi di Surabaya.
Ade mengakui, untuk berenang menyeberangi Selat Madura ini bukan perkara mudah. Dengan jarak tempuh 5,3 km, prajurit yang berenang di Selat Madura akan menghadapi banyak tantangan.
"Tantangan yang dihadapi antara lain harus mampu mengatasi arus yang sangat kuat, ombak yang besar dan hewan-hewan laut yang berbisa seperti ubur-ubur serta benang laut. Di samping itu juga harus bisa membentuk formasi jembatan manusia," jelas Ade Supandi.
Ade berharap, kegiatan ini dapat terus menanamkan semangat bahari prajurit Korps Marinir, dan mengukuhkan jati diri sebagai pasukan pendarat amfibi.
Di acara itu juga terangkai unjuk kebolehan 20 prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir yang melakukan demonstrasi terjun payung, dan mendarat di atas Ponton yang berada di tengah laut sisi timur Suramadu, dipimpin Pasiops Yontaifib-1 Marinir, Mayor (M) M. Abdilah.
Tradisi berenang melintasi Selat Madura itu dimulai tahun 1996 dengan membentuk 'Jembatan Marinir Suramadu' yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura. Kegiatan ini juga untuk mempromosikan objek wisata Jembatan Suramadu, kampanye lingkungan dan kemaritiman.
"Ini juga untuk menunjukkan dan mengajak pada generasi muda untuk terus mempertebal rasa cinta bahari," katanya. (ase)