Sempat Dilarang, Bocah Jenius Asal Sidoarjo Akhirnya Ikut UN
- VIVA.co.id/ Januar Adi Sagita.
VIVA.co.id - Bocah jenius asal Sidoarjo, Patto Sayyaf (8), akhirnya diizinkan mengikuti Ujian Nasional SD tahun ini. Langkah itu diambil setelah banyak desakan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo.
Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Jatim mengatakan, diizinkannya Patto mengikuti UN tersebut karena adanya desakan dari berbagai masyarakat, termasuk partainya. Alasannya, Untari melihat Patto merupakan anak yang memiliki potensi kecerdasan besar.
Sehingga, menurutnya, tidak adil jika Patto tidak diizinkan mengikuti UN hanya karena sekolah tempat Patto menuntut ilmu, SD Anak Saleh, Sidoarjo belum mengantongi izin operasional.
"Kan tidak adil, kalau anak dengan IQ 135 ini tidak boleh mengikuti UN hanya karena masih berusia 8 tahun, dan baru diizinkan kalau turun kelas. Padahal di sekolah dia masuk kelas akselerasi, dan mampu mengikuti pelajaran dengan baik," kata Untari di ruang Fraksi PDIP DPRD Jatim, Surabaya, kemarin.
Oleh karena itu, Fraksi PDIP pun mengundang Patto dan ibunya ke ruang Fraksi PDIP, Selasa, 26 April 2016. Untari melanjutkan, Patto merupakan salah satu contoh generasi Indonesia yang memiliki masa depan, baik untuk dirinya sendiri, maupun untuk Indonesia.
"Makanya, saya meminta kepada Patto maupun keluarganya agar jangan menyerah untuk mengejar cita-cita. Agar kedepannya bisa menjadi contoh bagi seluruh anak-anak Indonesia," ujar Untari.
Sementara itu, Patto mengaku dia sangat senang dengan diizinkannya dia mengikuti UN. Bahkan, bocah yang terkesan tidak bisa diam itu menuturkan, dia sudah tidak sabar masuk SMP.
"Enak masuk SMP, seragamnya baru, warnanya putih biru," celoteh Patto polos sambil terus memainkan mainan Lego yang ada di tangannya.
Sebelumya, Patto yang sudah duduk di bangku kelas VI tidak diizinkan untuk mengikuti UN SD tahun ini karena sekolahnya, SD Anak Saleh, belum mengantongi izin operasional. Meski demikian, saat itu juga sempat muncul pilihan Patto tetap bisa mengikuti UN, namun hal itu untuk tahun depan.
Usulan itu kemudian ditolak oleh sejumlah pihak karena dianggap tidak adil terhadap Patto. Sebab, Patto sudah duduk di kelas VI, dan dianggap bisa mengikuti semua pelajaran tersebut.