Untuk Arus Mudik, Proyek Tol Semarang-Solo Dikebut

Proyek Tol Semarang-Solo yang akan membentang sepanjang 49,54 kilometer sedang dalam pengerjaan, Selasa (26/4/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Pembangunan jalan tol Semarang-Solo seksi III yaitu ruas jalan Bawean-Salatiga akan dikebut pembangunannya. Hal ini dilakukan agar jalan yang memiliki nilai investasi sebesar Rp7,3 triliun dapat dipakai pada saat arus mudik Lebaran.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng (TMJ) Arie Irianto mengatakan, tol Semarang-Solo tahap II Bawean-Solo sepanjang 49,54 kilometer yang dioperasikan oleh PT TMJ saat ini, tengah masa konstruksi untuk seksi III Bawean-Salatiga sepanjang 17,50 kilometer.

"Pembangunan seksi III ini terbagi dalam enam paket pengerjaan konstruksi (empat paket oleh PT TMJ dan dua paket oleh Bina Marga sebagai bagian dari dukungan pemerintah)," kata Arie saat kunjungan media di Tungtang, Kabupaten Semarang, Selasa, 26 April 2016.

Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024

Arie menambahkan, hingga triwulan II tahun 2016, untuk paket 3.1 ruas Bawean-Polosiri yang tengah dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk progres pembangunan fisik mencapai 31,991 persen.

"Untuk paket 3.2 ruas Polosiri-Sidorejo yang dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk mencapai progres fisik 43,652 persen," tambahnya.

Puncak Arus Balik Lebaran 2024 di Bandara Soetta Mulai Menurun

Sedangkan, paket 3.3B Jembatan Kali Sanjoyo yang semula masuk dukungan pemerintah dilaksanakan oleh PT TMJ, dengan progres fisik mencapai 61,253 persen dan dikerjakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk.

"Paket 3.3D Sidorejo-Tengaran yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) Tbk KSO dengan PT Jaya Konstruksi telah mencapai progres fisik 28,068 persen," ujarnya.

Arie menuturkan, pembangunan seksi III ruas Bawean-Salatiga ini merupakan kelanjutan dari seksi sebelumnya yaitu seksi I dan seksi II.

"Seksi I Ruas Semarang-Ungaran (10,8 kilometer) yang telah dioperasikan sejak 17 November 2011 dan seksi II ruas Ungaran-Bawean (12 kilometer) yang telah dioperasikan sejak 11 April 2014," katanya.

Lebih lanjut, pembangunan ruas Bawean-Salatiga masih 92,7 persen karena tersisa beberapa lahan milik desa dan lahan milik warga yang belum dibebaskan.

"Untuk melayani arus mudik Lebaran 2016 diharapkan lahan dapat dibebaskan 100 persen dibulan April 2016," katanya.

Selain kendala lahan yang belum bebas, Arie memaparkan, pekerjaan konstruksi juga mengalami kendala akibat curah hujan yang intensitasnya tinggi.

Selanjutnya, untuk seksi IV ruas Salatiga-Boyolali sepanjang 24,40 kilometer saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan dengan progres sebesar 36,46 persen.

"Sedangkan seksi V ruas Boyolali-Kartasura sepanjang 7,64 kilometer juga masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 43,92 persen," ujarnya.

Diharapkan, keseluruhan seksi pada jalan Tol Semarang-Solo dapat selesai dikonstruksikan pada akhir tahun 2017 dan beroperasi pada awal tahun 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya