Ini Daftar Kejahatan Kelompok Abu Sayyaf
- VIVA.co.id/CBC news
VIVA.co.id – Kelompok bersenjata di Filipina kembali berulah. Seorang sandera mereka, John Ridsdel (68), dibunuh dengan cara dipenggal dan kepalanya dibuang di pinggir jalan, Senin 25 April 2016.
Kekejaman yang kini telah berafiliasi dengan kelompok Islam radikal di Suriah atau ISIS itu pun menuai kemarahan dan ketakutan. Salah satunya di Indonesia.
Sebab saat ini ada 14 warga negara Indonesia dilaporkan menjadi korban sandera kelompok sejak maret 2016.
Lalu bagaimana sepak terjang kelompok radikal ini? Dikutip dari CBC, kelompok yang telah berdiri sejak tahun 1990 ini diketahui memang memiliki hubungan erat dengan al-Qaeda dan juga Jemaah Islamiyah.
Kelompok Sayyaf diklaim sebagai orang yang bertanggung jawab untuk sejumlah tindakan terorisme besar dalam sejarah Filipina. Mereka mendapatkan sejumlah uang untuk membiayai kegiatan mereka, melalui penculikan dan pemerasan.
Pemimpin asli , Abdurajik Abubakar Janjalani, adalah seorang berkewarganegaraan Filipina yang belajar di Libya dan Arab Saudi. Namun tahun 1998 dia mati terbunuh dalam gencatan senjata dengan polisi.
Berikut sejumlah daftar penculikan yang dilakukan kelompok
1. Desember 2011
Warga negara Australia Warren Richard Rodwell diculik dari kediamannya di Ipil, Mindanau. Rodwell baru dibebaskan pada tahun 2013.
2. Februari 2012
Warga negara Swiss dan Belanda diculik di dekat Pulau Tawi-Tawi.
3. Juli 2014
Kelompok ini membunuh sedikitnya 21 orang muslim yang sedang merayakan akhir Ramadhan di Pulau Jolo.
4. April 2014
Dua orang warga negara Jerman diculik dari kapal pesiar mereka di sebelah barat Provinsi Palawan. Mereka mengancam akan dibunuh jika tebusan tidak dibayar. Mereka diculik selama 6 bulan.
5. Mei 2015
Penjaga pantai dan krunya diculik, dan sang kapten kapal ditemukan telah dipenggal
6. November 2015
Abu Sayyaf memenggal Bernard Then, seorang pengusaha Malaysia yang diculik dari sebuah restoran makanan laut di Malaysia.
7. April 2016
John Ridsdel (68), warga negara Kanada, ditemukan tinggal kepala di pinggir jalan desa pada Senin 25 April 2016. Pembunuhan ini buntut dari tidak dibayarkannya tebusan terhadap Ridsdel yang diminta sebesar 300 juta peso.