KPK Buka Penyelidikan Baru Terkait Kasus Suap Damayanti

Anggota Komisi V DPR Damayanti Wisnu Putranti diperiksa KPK terkait kasus suap proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kamis (21/1).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengembangkan kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan jalan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Politikus PKS Minta Uang Rp3 Miliar agar Aman dari KPK

Kasus itu telah menyeret dua anggota DPR sebagai tersangka, yakni Damayanti Wisnu Putranti dan Budi Supriyanto. Dalam perkembangannya, lembaga antikorupsi itu telah membuka penyelidikan baru terkait kasus ini.

"Iya (ada penyelidikan baru). Pengembangan DWP (Damayanti Wisnu Putranti)," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati, dalam pesan singkat saat dikonfirmasi, Senin, 25 April 2016.

Politikus PKS Ungkap Alasan Pakai Bahasa Arab Bicarakan Suap

Adanya penyelidikan tersebut mengemuka, saat Wakil Ketua Komisi V DPR dari Fraksi PKS, Yudi Widiana, datang ke Gedung KPK pada Jumat lalu, 22 April 2016. Yuyuk menyebut kehadiran Yudi untuk diminta keterangannya dalam penyelidikan kasus ini.

Yuyuk enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai penyelidikan yang tengah dilakukan. Termasuk kemungkinan penyelidikan ini mengarah pada anggota maupun pimpinan Komisi V DPR lain.

KPK Tetapkan Legislator PKS dan PKB Tersangka Kasus Suap

"Belum tahu juga soal itu. Masih dilidik," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Yudi Widiana pernah disebut menerima uang dari seorang pengusaha bernama So Kok Seng alias Aseng. Hal tersebut diungkapkan Aseng saat menjadi saksi perkara suap terkait proyek Kementerian PUPR di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan terdakwa Abdul Khoir.

Pada keterangannya, Aseng mengaku pernah memberikan uang kepada Yudi senilai Rp2,5 miliar melalui anggota DPRD Bekasi Mohamad Kurniawan.

Selain itu, setidaknya ada 4 anggota dewan yang disebut menerima suap dari Abdul Khoir. Hal tersebut tercantum dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada Abdul Khoir.

Para anggota Dewan itu antara lain adalah Damayanti Wisnu Putranti (PDI-P), Budi Supriyanto (Golkar), Andi Taufan Tiro (PAN) serta Musa Zainuddin (PKB).

Pada surat dakwaan Khoir, para anggota dewan itu disebut menerima suap dengan jumlah yang berbeda-beda. Tujuannya untuk mengupayakan agar proyek dari program aspirasi DPR dapat disalurkan untuk pembangunan atau rekonstruksi jalan di Maluku dan Maluku Utara

(mus)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono

KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Basuki tidak datang karena alasan tugas

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2018