TNI AU Akui Belum Optimal Awasi Laut Indonesia

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna.
Sumber :
  • Anwar Sadat

VIVA.co.id – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna, membuka seminar Nasional Kedirgantaraan bertema ‘Meningkatkan Peran TNI AU, Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia'.

Calon Panglima TNI Diingatkan Tantangan Wujudkan 'Poros Maritim' Visi Jokowi
Dalam sambutannya, Agus Supriatna mengatakan, pengawasan sektor laut oleh TNI AU belum berjalan dengan optimal. Menurutnya, prajurit matra udara hingga kini belum memiliki alutsista yang dilengkapi dengan sistem radar SAR serta radar otomatis pendeteksi.
 
RI Punya 285 Menara Suar, Kemenhub: Keamanan Pelayaran Jadi Prioritas
"Pengawasan laut, jujur belum optimal. Karena alutsista belum dilengkapi dengan SAR radar sistrem, automatic identification system, sensor dan real time data link ke Pusdalops secara real time," kata Agus dalam sambutan pembukaan seminar nasional kemaritiman di Klub Eksekutif Halim Persada, Jakarta Timur, Senin 25 April 2016.
 
Promosi Poros Maritim, RI Ungkap Digitalisasi Pelabuhan di Forum Dunia
Agus juga mengatakan, pihaknya telah menyarankan pesawat tipe amfibi untuk digunakan dalam tugas operasi perang dan non perang. Karena menurutnya, Pesawat amfibi merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk mendukung tugas TNI dalam operasi perang maupun non perang.
 
"Merujuk pada pengalaman masa lalu, TNI AU pernah memiliki pesawat jenis amfibi. Namun, saat ini, alutsista tersebut sudah tidak digunakan lagi. Sejarah membuktikan pada tahun 1950-1960, kita punya Albatros, Catalina. Digunakan seperti pada SAR kapal Tampomas 1980," ujarnya.
 
Selain itu, dalam seminar ini Agus juga berharap agar Indonesia mampu bangkit dengan mewujudkan poros maritim dunia, "Saya berharap diskusi ini nantinya dapat memberikan hasil yang baik sehingga dapat kita tindak lanjuti," ujarnya.
 
 
Foto udara menara Mercusuar Willem III di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 25 Maret 2019.

Dinamika Geopolitik Terus Berkembang, RI Mesti Dorong Gagasan Poros Maritim Dunia

Rivalitas antar negara adidaya yang tak mereda berimbas terhadap instabilitas global. Kondisi itu jadi kekhawatiran menghambat global.

img_title
VIVA.co.id
26 Oktober 2023