2 Warga Gorontalo Terinfeksi Antraks Usai Makan Daging Sapi

Ilustrasi/Sapi Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Tri SP

VIVA.co.id – Dua warga di Kabupaten Gorontalo diduga terjangkiti virus antraks usai mengkonsumsi daging sapi di wilayah itu. Saat ini, seluruh korban sudah ditangani khusus di RS Aloe Saboe Kota Gorontalo untuk mendapatkan perawatan medis khusus.

Studi: Kasus Infeksi Ulang COVID-19, 5 Kali Lebih Banyak pada Omicron

"Awalnya ada benjolan di tangan dan kaki. Itu muncul setelah kami makan daging sapi," kata salah seorang korban Edi, Kamis 21 April 2016.

Direktur RS Aloe Saboe dr Andang Ilato mengaku, kasus antraks yang menjangkiti warga di Gorontalo merupakan kasus pertama di daerah itu. "Ini kasus pertama kami. Tapi kami telah antisipasi dengan menyediakan ruang khusus untuk penanganan," kata Andang.

Rasakan Sakit di Dua Tempat Ini Bisa Jadi Tanda Infeksi Omicron

Sejauh ini, dari uji darah terhadap kedua korban, diakui memang menunjukkan hasil positif terjangkit virus antraks. Diduga ini berkaitan dengan maraknya kasus antraks yang menyerang sapi warga di daerah itu selama beberapa minggu terakhir.

Virus antraks merupakan virus berbahaya yang menular. Ini disebabkan bakteri Bacillus anthracis dan umum menyerang hewan peliharaan seperti sapi atau kerbau. Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, namun tidak dapat ditularkan antarsesama manusia.

Studi: Omicron Dapat Melindungi dari Penularan Varian Delta

Antraks dapat memasuki tubuh manusia melalui usus, paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui luka).

Mereka yang terjangkit antraks akan menderita banyak gangguan seperti pencernaan, mual, pusing, muntah, buang air besar berwarna hitam. Sedangkan di kulitnya  akan tumbuh bisul merah kecil yang nyeri dan kemudian berubah menjadi borok, pecah dan menjadi sebuah luka.

Kadek Sugiarta/Gorontalo

Ilustrasi telinga.

7 Infeksi Telinga yang Sering Dialami, Ini Gejala dan Penanganannya

Infeksi telinga terjadi ketika saluran Estachius (Tuba Eustachius) tersumbat atau meradang, yang menyebabkan terbentuknya cairan di telinga bagian tengah.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022