Kapolri: Memburu Santoso Bukanlah Ilmu Pasti
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti, mengatakan, kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso Alias Abu Wardah jumlahnya tinggal 27 orang. Namun menangkap semuanya bukan perkara mudah, butuh kesabaran.
Badrodin menegaskan bahwa tim operasi Tinombala dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri di Poso, Sulawesi Tengah, terus sekuat tenaga memburu kelompok teroris itu sampai ke akar-akarnya walaupun tidak ditentukan jangka waktunya.
"Secepatnya. Ini bukan ilmu pasti. Anda kalau jadi DPO (daftar pencarian orang) polisi pasti menghindar supaya tidak ditangkap," kata Badrodin Haiti di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 21 April 2016.
Menurutnya, dalam operasi Tinombala dibekali dengan sejumlah kemampuan dan alat pendukung, sehingga hal itu dapat mempermudah pencarian kelompok Santoso di pegunungan Poso, Sulawesi Tengah.
"Tim kita dibekali, istilahnya, teropong malam yang gunakan sensor," katanya.
Mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu menuturkan, petugas telah melakukan evaluasi operasi Tinombala memburu kelompok teroris Santoso tersebut.
"Dari evaluasi sudah berjalan cukup baik hanya memang perlu dilakukan inovasi dan perbaikan taktis sehingga bisa dikerjakan lebih efektif. Kedua kita melihat tidak ada personel operasi sudah lama, menghindari kejenuhan perlu dilakukan penggantian secara bertahap," lanjut Badrodin.
(ren)