Luhut: Sehari 50 Orang Bisa Mati karena Narkoba

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu, 20 April 2016. Dalam materinya, Luhut sempat menyinggung masalah teroris dan narkoba yang saat ini telah masuk ke area pondok pesantren.

Pemerintah Bantah Dukung Calon Tertentu untuk Pimpin Golkar

"Saya jujur saja, narkoba sekarang ini ancaman terberat daripada teroris. Sehari bisa mati 50 orang karena narkoba. Karena itu, terkait penegakan hukumnya kita pun harus tegas. Hukuman mati tetap berjalan," katanya di hadapan sejumlah profesor dan mahasiswa UI.

Dalam kuliah umum tersebut, Luhut juga sempat menceritakan pengalamannya ketika dipanggil seorang kiai ke dalam kamar.

Luhut: Reshuffle, Tanya Saja ke Lampu yang Bergoyang

"Jadi waktu itu saya berkunjung ke sebuah Ponpes. Saya ketemu kiai yang puasa 30 tahun. Dia ngajak saya ngobrol di dalam kamar. Dia bilang, Pak Luhut narkoba ini sangat berbahaya, sudah masuk Pondok Pesantren tolong Pak diatasi," tutur Luhut menirukan ucapan sang kiai.

Modus narkoba masuk ke lingkungan pesantren ialah dengan kedok vitamin. Jika menggunakannya, si santri bisa zikir sampai pagi tanpa berhenti.

Menkopolhukam: Tragedi 1965 Jangan Sampai Terulang Lagi

"Ternyata itu yang dia pakai bukan vitamin tapi sabu.”

Terkait hal ini, Luhut pun berjanji, pemerintah tetap akan melaksanakan eksekusi hukuman mati bagi para gembong peredaran narkoba. Baca juga:

(mus)

Sejumlah santri menyambut gembira penetapan hari santri nasional

Jangan Sampai Santri Pindah ke Lapas karena Narkoba

Penghuni Lapas sejauh ini adalah bandar, kurir dan pemakai narkoba.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2016