Polisi Dalami Alasan Menghilangnya Direktur RSUD NTB
VIVA.co.id – Nyaris genap satu bulan setelah Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dokter Mawardi dilaporkan menghilang. Polda NTB masih terus melakukan pendalaman, serta menyelidiki alasan menghilangnya pria 55 tahun berkulit sawo matang itu.
Direktorat Kriminal Umum Polda NTB pada Selasa 19 April 2016, melihat fakta kronologi yang dihimpun menyimpulkan bahwa menghilangnya sang dokter dipastikan atas keinginannya sendiri.
Dirkrimum Polda NTB AKBP Anom Wibowo mengatakan, tertanggal 23 Maret 2016 sejak dilaporkan menghilang di kepolisian, yang bersangkutan memang telah mengatakan kepada petugas keamanan rumahnya akan keluar.
"Sempat ada percakapan, Dokter Mawardi mengatakan memang akan pergi rapat malam itu. Hingga satpam sempat menanyakan pakai mobil atau tidak, pakai sepatu atau selop," ujarnya.
Setelah dikonfirmasi dari pengakuan saksi yang ada, Anom melanjutkan, beberapa kesaksian menjadi acuan utama. Dokter Mawardi sengaja menyuruh satpamnya menutup pintu garasi, sementara yang bersangkutan beranjak keluar gerbang dan pergi dijemput sebuah mobil.
"Tembok rumahnya tinggi, tidak ada keterangan pasti mobil yang menjemputnya. Nomor pelat mobil yang menjemputnya tidak ada yang mengetahui," katanya.
Fakta kronologi hasil penyelidikan ini sekaligus menepis tudingan miring dan sangkaan atas hilangnya Dokter Mawardi. Bersamaan dengan keterangan yang diungkapkan, polisi memastikan bahwa tidak ada unsur penculikan dari terlapor.
"Jadi ini membuktikan bahwa terlapor memang pergi dalam keadaan sadar. Sempat menyampaikan bahwa ia akan pergi, namun kata ia yang mau pergi rapat itu tidak benar. Kami sudah tanyakan beberapa sahabatnya bahwa tidak ada agenda rapat malam itu," ujarnya.