Cerita Hari Lahir Pancasila dan Kelahiran Ayah Gus Dur
- NU Kudus
VIVA.co.id - Menteri Agama era Presiden Sukarno, A. Wahid Hasyim, dilahirkan dari rahim ibu bernama Solichah, istri pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asyari pada 1 Juni 1914. Banyak kalangan nahdliyin (warga NU) mengait-kaitkan itu, dengan hari kelahiran Pancasila, 1 Juni 1945.
Namun, bagi Salahudin Wahid, atau Gus Solah, putra ketiga Wahid Hasyim, tidak ada kaitannya antara hari lahir Pancasila dengan tanggal lahir ayahnya yang kebetulan sama. "Tidak ada hubungannya dengan itu. Pancasila dirumuskan dalam pemikiran bersama-sama," katanya kepada VIVA.co.id, Selasa 19 April 2016.
Pancasila, kata Gus Solah, kali pertama diusulkan Bung Karno pada 1 Juni 1945, dengan rumusan berbeda. Wahid Hasyim dari unsur Islam terlibat dalam perumusan Pancasila itu. "Lalu, pada 22 Juni, disepakati dalam Piagam Jakarta, dengan sila pertama, 'Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya'," ujarnya.
Namun, menurut pengasuh Ponpes Tebu Ireng, Jombang itu, pada 18 Agustus, sila pertama itu diganti dengan 'Ketuhanan Yang Maha Esa'. "Lalu, kapan hari kelahiran Pancasila itu? Saya kira, betul hari kelahiran Pancasila pada 1 Juni, tetapi Pancasila resmi jadi dasar negara pada tanggal 18 Agustus. Jadi, harus dibedakan antara kelahiran dengan resminya Pancasila jadi dasar negara," katanya.
Lepas dari itu semua, Gus Solah menambahkan, harus diakui bahwa waktu itu Wahid Hasyim mewakili suara Muslim, agar negara ini berdasarkan Islam. "Tetapi, kondisi tidak memungkinkan hingga pada akhirnya beliau menyetujui Pancasila yang dipakai seperti sekarang ini. Hingga saat ini, semua ormas Islam yang dipelopori NU menerima Pancasila," ujarnya.
Hari ini, 63 pada tahun silam, A. Wahid Hasyim meninggal dunia, setelah mobil yang ditumpanginya kecelakaan Cimindi, perbatasan Cimahi-Bandung, Jawa Barat, pada 18 April 1953. Ayah Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahidm atau Gus Dur, itu meninggal keesokan harinya di rumah sakit. Gus Dur kecil yang ikut dalam mobil, selamat. (asp)