Bangkai Gajah di Lahan Sawit Aceh Dibedah

Warga berada di samping seekor gajah sumatera jantan yang mati di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Dwi Kencana Semesta Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, Aceh, Minggu (17/4/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

VIVA.co.id – Penyebab kematian gajah sumatera (Elephant maximux sumatranus) yang ditemukan tewas di lahan perkebunan sawit, Minggu 17 April 2016, masih diselediki kepolisian dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh.

Meski Ada Corona, Mustahil Larang Jual Beli Daging Satwa Liar di China

Sebab itu, bangkai gajah jantan yang ditemukan di areal perkebunan milik PT Dwikencana Semesta Kabupaten Aceh Timur akan dibedah untuk diambil sampel darah, jantung, lidah dan kotoran untuk diteliti penyebab kematiannya.

Tak cuma itu, kepolisian juga menyisiri lokasi temuan untuk mencari bukti penyebab lain kematian mamalia darat terbesar tersebut.

Enam Hal yang Perlu Diketahui Soal Perdagangan Satwa Liar

“Ini tahap awal, tim harus menyisir dulu apakah ada benda lain yang kita curigai terhadap penyebab kematian gajah itu,"  kata Kasat Reskrim Polres Aceh Timur AKP Budi Nasuha, Selasa 19 April 2016.

Menurut Budi, penyelidikan ini membutuhkan waktu selama seminggu, setelah itu tim indentifikasi baru dapat menyimpulkan penyebab kematian gajah.

Gatot Brajamusti Kena Stroke, Sidang Ditunda

Kasus kematian gajah di Aceh memang masih terus terjadi. Konflik menegang antara warga dan satwa akibat menyempitnya habitat satwa di wilayah itu.

Kepala BKSDA Aceh Genman Suhefti Hasibuan mengaku selama beberapa tahun ini tercatat setidaknya sudah ada 21 gajah yang mati.

"Khusus tahun 2014-2016, total ada tujuh yang mati hanya di Aceh Timur," kata Genman. Sejauh ini diperkirakan populasi Gajah Sumatera di Aceh hanya tersisa sekira 500 lagi.

Ilham Zulfikar/Aceh

BBC Indonesia

Tikus yang Dijual di Pasar Asia Tenggara Mengandung Virus Corona

Perdagangan satwa liar bisa menjadi inkubator untuk penyakit.

img_title
VIVA.co.id
19 Juni 2020