Skandal Panama Papers, Ketua BPK Terakhir Lapor Harta 2010
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Harry Azhar Azis, ternyata tercatat terakhir melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2010.
Hal tersebut diketahui dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) yang dipublikasikan melalui situs ACCH.KPK.go.id.
Pada data tersebut, Harry yang menjadi Ketua BPK sejak Oktober 2014 tersebut terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 29 Juli 2010. Ketika itu, dia masih tercatat melaporkan hartanya selaku anggota DPR.
Berdasarkan data, Harry tercatat memiliki sejumlah harta kekayaan total sebesar Rp9.930.243.544 dan 680 dollar AS.
Harta yang dia miliki, terdiri dari tanah dan bangunan yang terletak di Padang, Jakarta Selatan, Bogor, Depok dan Batam senilai Rp2.408.006.400.
Sementara itu, untuk harta bergerak, Harry tercatat mempunyai 4 unit mobil dengan nilai total Rp755.000.000. Sedangkan untuk harta bergerak lainnya, dia memiliki logam mulia senilai Rp50 juta.
Selain itu, Harry juga mempunyai surat-surat berharga yang jumlahnya mencapai Rp1.150.641.566 serta Giro dan Setara Kas lainnya sebesar Rp5.566.595.578.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN, Cahya Hardianto Hareffa mengaku masih mengkonfirmasi mengenai laporan terbaru harta kekayaan Harry.
"Akan diperiksa, apakah sudah ada data laporan yang baru tapi belum dipublikasikan," kata Cahya saat dikonfirmasi, Senin, 18 April 2016.
Masalah laporan harta kekayaan Harry pernah diungkit Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok beberapa waktu lalu, saat Ahok usai diperiksa KPK terkait dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras.
Ahok menantang pejabat BPK untuk membuktikan harta kekayaan ketuanya karena tersandung skandal Panama Papers.
"Sekarang gimana jelasinnya, katanya (nama Harry Azhar) masuk Panama Papers? Makanya saya tanya BPK. Yang duduk di BPK berani enggak buktiin hartanya dari mana?" ujar Ahok, Rabu, 13 April 2016. (ase)
Baca: