Setiap Tahun, Warga Aceh Temukan Gajah Mati karena Racun
- VIVA.co.id/Ilham Zulfikar
VIVA.co.id – Seekor gajah jantan ditemukan mati di area milik Perusahaan PT Dwikencana Semesta, pada Afdeling VI, Gampong Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.
Gajah Sumatera ini diduga mati karena diracun. Dugaan ini mencuat karena sudah beberapa kali gajah di kawasan itu mati, dengan cara diracun.
Menurut warga Banda Alam, Abu Bakar, setiap tahun warga menemukan gajah mati di area kebun miliki PT Dwikencana Semesta. Umumnya, mereka diracun, dan ada juga gajah yang diketahui telah disetrum.
Namun, hingga saat ini, di Aceh Timur belum pernah ada kasus kematian gajah yang diproses secara hukum.
"Memang sering ditemukan gajah mati di area ini, kebanyakan gajah ini diracun," kata Abu Bakar (37 tahun) pada VIVA.co.id, Senin, 18 April 2016.
Gajah jantan itu ditemukan tewas di bawah pohon sawit sekitar pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan, kondisi gajah ini masih utuh, termasuk kedua gadingnya masih melekat dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik di gajah ini.
Polisi Hutan Aceh Timur saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian gajah ini.
Sebelumnya, kasus kematian gajah di Aceh sudah beberapa kali terjadi. Terakhir, pada 20 Februari 2016 lalu. Seekor Gajah Sumatera jantan ditemukan mati di kawasan perkebunan warga di Desa Bergang, Ketol, Aceh Tengah, Aceh. Berdasarkan hasil autopsi tim medis Badan Konservasi Sumber Daya Alam Aceh, gajah liar itu mati karena keracunan akibat makan pupuk.
Saat ini, diperkirakan populasi Gajah Sumatera di Aceh tersisa sekitar 500 ekor. (one)