Kasus Pelemparan Peledak di PPP, Polisi Bentuk Tim Khusus

Kader PPP tewas akibat insiden pelemparan bom di Yogyakarta.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA.co.id - Jenazah Didin Sumaryono, warga Dusun Bolawen, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, korban tewas akibat lemparan mercon banting telah selesai diautopsi oleh dokter forensik, RSUP Sardjito Yogyakarta, Minggu, 17 April 2016, malam. Kini jenazah Didin yang masih berusia 17 tahun itu telah dibawa pulang oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Kapolres Sleman AKBP Yuliyanto mengatakan bahwa berdasarkan hasil autopsi ditemukan adanya kerikil di leher korban. Menurut Yulianto, benda-benda tersebut biasa diisikan pada mercon banting.

"Juga adanya bau khas obat mercon," katanya.

Yuliyanto menuturkan korban tewas adalah pembonceng sepeda motor. Sedangkan pengendara sepeda motor kini masih dalam perawatan karena mengalami luka di bagian punggung.

"Luka-luka ini juga karena ledakan mercon. Saat saya melakukan pemeriksaan di Forensik RSUP Dr Sardjito semalam juga mencium bau obat mercon," tuturnya.

Yuliyanto membantah adanya luka-luka akibat benda tajam atau pukulan benda tumpul lainnya.

"Tidak ada luka senjata tajam maupun benda tumpul. Lukanya adalah karena ledakan mercon bantingan itu," ujarnya.

Untuk mengungkap kasus itu, polisi sudah membentuk tim khusus yang beranggotakan jajaran Polres Sleman dan didukung oleh Polda DIY. Tim ini, tambahnya, sudah mulai melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Spekulasi Pelempar Mercon PPP Bermunculan di DIY

Yuliyanto menyebutkan, polisi belum mengetahui siapa pelaku penyerangan tersebut. Namun, mulai ada titik terang, karena adanya rekaman CCTV yang berasal dari sebuah tempat bisnis yang ada di dekat TKP.

Menurut Yuliyanto, saat ini, polisi juga sedang melakukan analisis terhadap rekaman CCTV tersebut dan diharapkan dalam waktu dekat akan dapat diketahui siapa-siapa pelaku penyerangan tersebut.

PPP Akan Kerahkan 50 Ribu Kader Kepung Kantor Menkumham

"Memang terekam dan rekaman itu sudah ada pada kami. Saat ini sedang dianalisis," katanya.

Sebelumnya diberitakan, insiden pelemparan bom molotov terjadi pada saat PPP kubu Djan Faridz menggelar kegiatan tabligh akbar di lapangan Dengung Sleman, Yogyakarta, Minggu, 17 April 2016. Acara yang mengusung semangat Dari Jogja Kita Melawan itu dihadiri Djan Faridz selaku ketua umum dan Ketua DPW PPP Yogyakarta Syukri Fadholi.

Kubu Romahurmuziy Minta Polisi Usut Tragedi Bom di Yogya
Ilustrasi jenazah.

Simpatisan PPP yang Dibacok Pria Bersorban Meninggal

PPP mengklaim menyerahkan kasus ini ke kepolisian

img_title
VIVA.co.id
22 Juni 2016