Polisi: Bukan Molotov, Tapi Mercon di Acara PPP Djan Faridz

Ilustrasi/Bom Molotov
Sumber :
  • ANTARA/M Syafii

VIVA.co.id – Seorang peserta tablig akbar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Yogyakarta tewas dan satu lainnya mengalami luka usai terkena lemparan benda diduga bom, Minggu 17 April 2016. Ketua Umum PPP versi muktamar Jakarta Djan Faridz mengklaim serangan itu berupa bom molotov.

Mukernas PPP Putuskan Percepat Muktamar

"Saya mengutuk perbuatan biadab dari teroris tidak bertanggung jawab, yang telah melempar bom molotov kepada pejuang partai yang telah melakukan aksi damai melawan kedzaliman di Lapangan Dengung Sleman, yang menyebabkan korban meninggal dan luka berat", ujar Djan, Minggu.

Meski begitu, kepolisian setempat memastikan bahwa benda diduga bom tersebut justru bukan molotov. Namun hanya sejenis mercon.

PPP Dukung Program Pemerintah Agar Tepat Sasaran

"Bukan bom molotov namun mercon banting. Jika dilempar bom molotov dalam olah TKP pasti ditemukan serpihan kaca dari botol yang digunakan untuk membuat bom molotov," kata Kabid Humas Polda Yogyakarta AKBP Any Pudjiastuti, Senin 18 April 2016.

Namun Any tetap memastikan akan memburu pelaku tindak teror dengan berbagai barang bukti yang dimilikinya baik dari keterangan saksi maupun rekaman kamera pengawas di lokasi.

Bakal Gelar Mukernas, PPP Patok Target Rasional untuk Pemilu

"Petugas sedang melakukan pencarian terhadap kelompok yang melakukan penyerangan kepada rombongan simpatisan PPP yang menyebabkan satu orang meninggal dan satu orang mengalami luka bacok sajam," ujarnya.

Any berharap simpatisan PPP mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian karena polisi akan bertindak profesional.

"Jangan sampai justru menyebabkan adanya gesekan kepada kelompok lain kepada masyarakat lainnya," ujarnya.

Aksi pelemparan benda diduga bom itu terjadi pada Minggu 17 April 2016. Kala itu, kelompok Djan Faridz tengah menggelar acara tablig akbar yang menyuarakan penolakan terhadap hasil muktamar islah yang mengukuhkan Romahurmuziy atau Romi sebagai ketua umum PPP.

Kemudian, acara yang diikuti oleh ribuan orang itu tiba-tiba dikejutkan dengan pelemparan bom. Akibatnya satu tewas dan satu lainnya mengalami luka-luka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya