Ketua MPR: Polri Harus Transparan Usut Kematian Siyono
- Fajar Sodiq
VIVA.co.id – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan, meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengusut tuntas penyebab kematian terduga teroris Siyono. Menurut Zulkifli, saat ini Polri sedang mendapat perhatian bagus dari masyarakat.
"Oleh karena itu, kita harus menjaga dan melindungi Polri kita. Agar jangan gara-gara ada satu-dua anggota mencemarkan nama polisi kita yang sedang baik itu," ujar Zulkifli di Gedung MPR, Kamis 14 April 2016.
Zulkifli percaya, Polri bekerja profesional dalam menangani sebuah perkara. Oleh karena itu, untuk menjaga profesionalitas itu, Polri harus bisa mengusut secara transparan penyebab kematian Siyono.
"Kita minta usut secara tuntas apa yang terjadi. Terbuka, transparan kepada publik.? Maka kita minta agar Polri secara profesional itu. Jangan sampai tercoreng oleh satu-dua anggotanya," kata Zulkifli.
Sebelumnya, Siyono, 33 tahun, terduga teroris yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah, meninggal pada Jumat siang, 11 Maret 2016.
Menurut hasil visum Polri, Siyono tewas setelah terkena benda tumpul di kepalanya akibat melakukan perlawanan terhadap anggota Densus 88 Antiteror saat membawanya di dalam mobil.
Pasca kematian Siyono, tim dokter forensik independen dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah melakukan autopsi kematian Siyono 3 April pekan lalu. Keterlibatan Muhammadiyah berdasarkan permintaan dari pihak keluarga, yang ingin mengetahui penyebab sesungguhnya.
Hasil autopsi diketahui bahwa Siyono ternyata sama sekali tak melakukan perlawanan. Memang ditemukan adanya kekerasan pada tubuh Siyono, tapi tidak ditemukan indikasi perlawanan Siyono. Hasil autopsi mereka menyimpulkan Siyono tewas karena tulang rusuknya patah dan menusuk ke jantung.
(ren)