Ketegangan Indonesia-China di Natuna Dianggap Selesai

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, ketegangan di perairan Natuna, Kepulauan Riau, yang sempat terjadi antara Indonesia dengan China pada Maret 2016, dianggap telah selesai.

"Hal itu sudah dianggap selesai dan dianggap ada kesalahpahaman," kata Pramono usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan delegasi dari Partai Komunis China di Istana Negara Jakarta, Rabu, 13 April 2016.

Ketegangan itu terjadi pada Sabtu malam, 19 Maret 2016 di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Seperti diketahui, Kapal KM Kway Fey 10078 berbendera China kedapatan melakukan illegal unreported and unregulated fishing (IUU) atau penangkapan ikan secara ilegal di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, atau tepatnya di perairan Natura.

Namun, upaya kapal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gagal menggiring kapal tersebut, karena tiba-tiba kapal Coastguard China mendekat dan menabrak KM Kway Fey, serta menarik kapal tersebut menjauh dari wilayah Indonesia.

Akibat insiden itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sempat mengajukan nota protes. Pramono mengatakan, masalah itu sudah selesai dan kapal nelayan China memang berada di wilayah Indonesia, bukan wilayah China yang diklaim selama ini.

"Itu bagian kita, tidak ada klaim sama sekali," jelas Pramono.

Dia mengakui, pemerintah Indonesia dengan China sepakat menyelesaikan masalah dengan mengedepankan cara-cara damai, termasuk beberapa yang menimbulkan ketegangan di kawasan.

"Diutamakan dikedepankan untuk bisa dilakukan dengan cara damai, sehingga saling menghormati dan tidak melibatkan pihak-pihak di luar kawasan," ujar mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu. (ase)

Komisi XI: Konflik Natuna Merupakan Bom Waktu