Pantau Macet dan Pengemis Hanya Lewat Ponsel

Ilustrasi Smart City.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Dwi Royanto (Semarang)

VIVA.co.id – Sebagai kota berbasis teknologi, atau Smart City, Kota Semarang terus melakukan inovasi menggunakan teknologi modern dalam berbagai bidang. Salah satunya lewat sistem kontrol lalu lintas yang dapat dipantau warga menggunakan teknologi ponsel pintar, atau smartphone.

Hong Kong Siap Bantu Indonesia Wujudkan Smart City

Pengembangan sistem tata kota ini terus digalakkan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Melalui Dinas Perhubungan setempat, dibuatlah control room yang bekerja secara online.

“Ketika semua sistem itu bekerja, maka pelaporan, pengendalian akan berjalan secara terukur dan terintegrasi. Maka, tidak akan ada lagi yang dikhawatirkan, karena semua sudah on the right track,” kata Hendi di Semarang, Selasa 12 April 2016.

Amuse Hub, Inovasi Tanpa Batas

Melalui control room yang ada di Dinas perhubungan ini, maka pemerintah Kota Semarang akan dapat cepat memantau, serta mengendalikan lalu lintas melalui traffic light yang ada. Hal itu, juga untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan pemantauan lalu lintas di seluruh titik di Semarang.

Selain terintegrasi di dinas terkait, control room juga terintegrasi di gedung pusat informasi publik (PIP) Kota Semarang. Sistem ini, bahkan juga bisa diunduh melalui telepon pintar (smartphone) oleh warga.

Membangun Jakarta dengan Teknologi dan Kolaborasi

Setiap warga dapat menginstal aplikasi bernama ATCS (Area Traffic Control System) Lalin Semarang ini lewat handphone Android di play store. Aplikasi ini secara otomatis menampilkan arus lalu lintas Kota Semarang setiap waktunya.

Informasi yang ditampilkan berupa video live streaming CCTV yang terpasang di titik tertentu. Warga kemudian diberi kemudahan melihat situasi lalu lintas tiap hendak bepergian.

“Targetnya, tentu inovasi sistem di Kota Semarang ini benar-benar dapat berjalan untuk membantu masyarakat, bukan hanya sebagai pelengkap saja,” kata dia.

Kemudahan lain, melalui aplikasi ATCS ini, pemerintah bisa lebih cepat melakukan koordinasi antarinstansi terkait kondisi lapangan. Seperti halnya, pemantauan masalah pengamen, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) yang kerap mangkal di setiap trafic light.

"Ketika ada PGOT terlihat di control room ATC, maka akan langsung diinformasikan kepada petugas piket Satpol PP dan Dinsospora. Kemudian, keberadaan PGOT ini bisa langsung ditangani dengan cepat, " ucap dia.

Baca juga:

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya