Waseso: Bandar Narkoba TG Punya Fasilitas Mewah di Lapas

Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar sindikat perdagangan narkotika yang dikendalikan seorang narapidana. Napi tersebut menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR
 
Napi laki-laki itu berinisial TG (50 tahun). Barang bukti narkoba miliknya yang disita aparat adalah sabu-sabu seberat 97 kilogram dan pil ekstasi seberat 13,6 kilogram.
Simpan Sabu di Kondom, TKI dari Malaysia Dibekuk Petugas
 
Menurut Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, tersangka bandar TG juga memiliki harta yang bernilai fantastis, yakni mencapai Rp24 miliar. Harta itu berupa uang tunai, mobil mewah, rumah, dan barang mewah lain. Semua ditengarai hasil bisnis narkoba selama dua bulan terakhir.
DPR: Kicauan Freddy Budiman Adalah Pintu Masuk
 
TG, kata Waseso, juga memiliki tempat khusus di dalam Lapas, namun tak dijelaskan dengan detail fasilitas atau keistimewaan yang dimaksud.
 
“(Tersangka TG) memiliki tempat khusus dan fasilitas tersendiri di dalam lapas itu," ujarnya kepada wartawan di Medan pada Senin, 11 April 2016.
 
Waseso hanya menjelaskan bahwa TG memiliki telepon seluler yang digunakan untuk menghubungi orang di luar untuk mengendalikan bisnis haramnya.
 
TG adalah narapidana yang sedang menjalani hukuman atas kasus yang sama. Dia dihukum 12 tahun penjara dan baru menjalani lima tahun hukuman.
 
TG mengaku kepada petugas BNN, selain memiliki fasilitas mewah, dia bisa mengonsumsi sabu-sabu di dalam lapas.
 
"Di dalam Lapas, saya memakai (sabu-sabu). Saya dapat fasilitas juga," ujarnya.
 
Dia juga mengakui fasilitas mewah di dalam Lapas berupa ruangan sel berpendingin (AC), pesawat televisi, dan telepon selular. "Iya, saya dapat fasilitas juga," katanya.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta

Sekretaris Jenderal mengelak menjawab soal nama Risma.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016