Keluarga Korban Obat Bius Kecewa RSMH Tak Beri Penjelasan
- RS Mitra Husada
VIVA.co.id - Wajah Arnani (55) masih tampak lelah, musibah yang menimpanya karena kematian suaminya, Suripto (60), membuatnya harus bolak-balik ke Rumah Sakit Mitra Husada (RSMH) Pringsewu, Lampung.
Suripto adalah satu dari tiga pasien yang meninggal diduga karena obat bius Bupivacaine Spinal. Dua jam setelah menjalani operasi tumor kaki, Suripto kejang-kejang dan meninggal dunia pada Senin, 4 April 2016.
Saat dikunjung VIVA.co.id di rumahnya di Pringombo, Kabupaten Pringsewu Timur, Provinsi Lampung, Arnani juga masih terlihat shock. Dia tak mau mengingat lagi apa yang dia lihat karena suaminya merejang kesakitan setelah menjalani operasi.
Menurut Arnani, sejak 21 hari lalu suaminya mengalami kesakitan pada bagian kaki sebelah kiri saat salat. Setelah dicek ke RS Mitra Husada, ternyata ada semacam benjolan kecil di atas betisnya. Saran dari dokter, suaminya harus menjalani berobat jalan.
Pada Senin, 4 April 2016, Arnani kembali membawa suaminya ke RS Mitra Husada untuk melakukan pengobatan rutin. Begitu tiba, dokter meminta agar suami Arnani dioperasi, agar benjolan yang dipastikan tumor di kaki Suripto diangkat.Â
"Kami tiba di RSMH pukul 08.30 wib. Setelah dicek, dokter menyarankan agar suami saya puasa dan akan dioperasi," ujarnya dengan mata berkaca-kaca, Jumat, 8 April 2016.
Arnani menabahkan, baru pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB, suaminya memasuki ruang operasi. Suaminya masih sempat berbincang seperti biasa karena bius yang diberikan untuk Suripto hanya bius lokal. Operasi tak berlangsung lama, Suripto kemudian keluar ruang operasi.
"Dua jam setelah dioperasi langsung kejang-kejang, dan sekitar pukul 23.00, suami saya meninggal di ruang ICU," ujarnya.
Arnani mengaku sama sekali tidak memiliki firasat jika suaminya akan meninggal setelah menjalani operasi, mengingat penyakit yang diderita suaminya bukan tergolong penyakit serius.
"Sudah iklas, sudah kenyataan seperti ini mau diapain lagi," katanya. Â Â
Meski iklas, tapi Arnani mengaku sangat kecewa karena hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari Rumah Sakit Mitra Husada terkait kematian suaminya.
Selain Suripto, dua pasien meninggal karena diduga akibat penggunaan obat bius atau anastesi Bupivacain Spina adalah Rehan (16) asal Kalirejo, Lampung Tengah. Dia melakukan operasi faricocal pada 4 April sekitar pukul 17.00 WIB. Pasien lain adalah Devi (29)asal Menggala, yang meninggal setelah menjalani operasi cesar pada 4 April pukul 22.00 WIB.
Kematian tiga pasien di rumah sakit itu menyerupai dengan kasus di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang pada 2015 silam. Dugaannya juga karena penggunaan obat bius.
Saat ini sedang diteliti apakah proses kematian tiga pasien di Lampung ini sama seperti yang terjadi di Siloam. Meski diduga merek obat bius yang digunakan di dua rumah sakit itu berbeda.
Diskrimsus Polda Lampung, Kombes Dicky Patria Negara, mengatakan sebanyak 11 penyelidik dari Polda Lampung dan Polres Tanggamus diturunkan dalam penyelidikan kasus ini.
Penyidik masih memintai keterangan dari 15 orang yang merupkan petugas medis RSMH, termasuk dokter dan pihak lain yang berkaitan. Selain itu, akan diselidiki obat apa saja yang digunakan sehingga menyebakan tiga orang meninggal dunia setelah menjalani operasi. (ren)