Siswi Pengaku Anak Arman Depari Tak Bermasalah di Sekolah
Kamis, 7 April 2016 - 14:01 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Putra Nasution
VIVA.co.id - Kepala Sekolah Methodist I Medan, Binsar Sitorus, mengakui SE adalah siswinya di sekolah itu. Gadis cantik yang mengaku anak Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari itu adalah siswi jurusan IPS kelas XII.
"Untuk kegiatan di sekolah beliau (SE) tidak ada masalah. Belajar seperti biasa dan tidak pernah membuat masalah," ujar Binsar, saat dikonfirmasi VIVA.co.id pada Kamis, 7 April 2016.
Manajemen Sekolah Methodist I, kata Binsar, akan memfasilitasi SE dan keluarganya dengan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan untuk melakukan klarifikasi ucapan yang mencatut nama mantan Kapolda Kepulauan Riau itu.
“Saya akan mendatangi rumah orang tua SE. Kemudian, kita dari sekolah menjadi fasilitas antara orangtua dan Polisi untuk klarifikasi ini," ujarnya.
Berdasarkan keterangan Binsar, SE bersama orang tuanya adalah warga Perumahan Johor Kateli Nomor 203, Jalan Karya Wisata, Medan, Sumatera Utara. Binsar sudah dihubungi polisi untuk tindak lanjut masalah pencantutan nama jenderal berbintang dua itu.
"Pak Kapolres (Kapolresta Medan) minta keluarga bersangkutan segara melakukan klarifikasi itu semua. Pak Kapolres meminta untuk juga melakukan jumpa pers agar keluarga bersangkutan untuk mengklarifikasi di hadapan teman-teman media," katanya.
Pemberitaan seputar pencatutan nama Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari itu terjadi seusai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada Rabu, 5 April 2016. Para pelajar peserta UN itu berkonvoi dan mencoret-coret seragam mereka jalan-jalan utama Kota Medan, Sumatera Utara.
Tindakan arogan pelajar terjadi di Jalan Sudirman, Medan, Sumatera Utara. Saat itu, mobil Honda Brio berwarna hitam dengan nomor polisi BK 1428 IG melintas dengan pintu belakang terbuka. Mobil yang ditumpangi tujuh siswi berseragam berlogo SMA Methodist I itu dihentikan seorang Polwan, Ipda Perida Panjaitan
Namun, para siswi yang turun dari mobil itu memprotes. Mereka tidak senang karena banyak mobil lain yang melanggar aturan. namun hanya mereka yang dihentikan. "Itu ada mobil merah di depan, kenapa cuma kami yang dihentikan," protes mereka dengan nada lantang.
Polisi itu langsung menindak dengan mengeluarkan surat tilang. Namun, kembali para pelajar melawan petugas kepolisian agar mereka tidak ditilang.
Baca Juga :
Hati-hati Ada Pertamax Diduga Palsu di Medan
Seorang siswi berambut panjang tampa emosional. ”Oh, oke, mau dibawa. Siap-siap kena sanksi turun jabatan, ya. Aku juga punya deking (beking),” ucapnya dengan nada tinggi.
Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-tunjuk petugas Polantas yang menghentikannya. "Oke, Bu, ya. Aku enggak main-main, ya, Bu. Kutandai Ibu, ya. Aku anak Arman Depari," ujarnya.
Ipda Perida tak banyak berkomentar. "Iya, iya," katanya sambil meletakkan telunjuk di bibirnya.
Siswi itu memegang ponsel dan seakan-akan ingin menelepon. "Bapak ini dari mana, ya," katanya bertanya kepada Polantas lain.
Saat dikonfirmasi wartawan apakah dia benar-benar putri Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), siswi itu tak mau menjawab dan dia menghindar. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ipda Perida tak banyak berkomentar. "Iya, iya," katanya sambil meletakkan telunjuk di bibirnya.