Santoso Ajak Istri Angkat Senjata di Pegunungan Poso
- VIVA/Abdullah Hamman
VIVA.co.id - Selain Santoso, alias Abu Wardah, dan 27 anggotanya, ternyata ada tiga sosok perempuan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus terorisme. Salah satu perempuan tersebut adalah Jumiatin Muslim Alias Atun alias Bunga alias Umi Delima, istri kedua Santoso.
Pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyebut, wanita bernama Jumiatin itu adalah istri kedua santoso yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Istri kedua santoso ini masih sangat muda, yakni 28 tahun.
Atun dinikahi secara siri oleh Santoso sekitar 2013 lalu. Sejak dinikahi Santoso, wanita ini memiliki satu orang anak yang masih balita, sekitar 1,5 tahun.
Selain istri santoso, ada dua wanita, yang merupakan istri dari anggota Santoso juga, yang masuk dalam DPO. Keduanya adalah Nurmi Usman alias Oma (istri Basri alias Bagong) dan Tini Susanti Kaduku alias Umi Farel (istri Ali Kalora). Nurmi Usman berasal dari Bima sementara Tini Susanti Kaduku berasal dari Poso.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto mengatakan, para wanita yang kini ikut bersama kelompok Santoso itu dulunya adalah istri para pengikut Santoso dari Bima yang sudah tewas dalam penyergapan polisi.
 "Tiga wanita itu adalah istri dari ihwan asal Bima yang sudah tewas. Dari informasi kami tiga wanita itu dinikahi oleh Santoso, Basri dan Ali Kalora, dan kini masuk dalam DPO polisi," kata Hari Suprapto di Palu Selasa, 5 April 2016.
Hari Suprapto mengakui, ketiga wanita itu turut dalam latihan-latihan militer yang dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Hal itu bisa dibuktikan dengan sejumlah foto-foto istri santoso dan dua pengikutnya yang sedang menenteng senjata laras panjang.
Bahkan, terlihat seorang wanita yang diduga adalah Jumiatin Muslim, istri Santoso, sedang menenteng senjata dan di beberapa foto juga terlihat ketiganya sedang berfoto bersama.
"Dari keterangan salah seorang anggota Santoso yang tertangkap, memang ketiganya kerap ikut dalam latihan-latihan militer di Hutan Poso," terang Hari.
Sebelumnya, pihak Satuan Tugas Operasi Tinombala 2016 merilis daftar pencarian orang (DPO) kasus terorisme Poso. Dari daftar itu, terdapat 31 orang menjadi buruan polisi termasuk Santoso. Bahkan, tiga wanita yang menjadi Istri Santoso, Basri dan Ali Kalora juga masuk dalam DPO.