Mantan KSAU: Penerbangan Komersial di Halim Ganggu Militer
- VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
VIVA.co.id – Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Jenderal (Purn) Chappy Hakim, menjelaskan kepadatan penerbangan komersial di Bandara Halim Perdanakusuma sangat mengganggu kegiatan militer.
Berdasarkan pengalamannya, seringkali latihan TNI Angkatan Udara (AU) harus mengalah dan dialihkan dari Jakarta ke daerah lain.
"Banyak konfliknya, kami (TNI AU) latihan susah. Kalau latihan mengungsi ke Bandung, kalau tidak ke Lampung," ujar Chappy dalam perbincangan dengan tvOne, Selasa, 5 Maret 2016.
Padahal, kata Chappy, sebagai pangkalan pesawat tempur TNI AU, Bandara Halim mestinya hanya difokuskan untuk kebutuhan pertahanan dan keamanan negara. Penggunaan yang tumpang tindih antara penerbangan komersial dan militer, justru membahayakan warga sipil.
Dia juga menduga, tabrakan pesawat Batik Air dengan TransNusa yang terjadi malam tadi, Senin, 4 April 2016, diakibatkan karena sikap petugas yang terburu-buru menyelesaikan tugasnya, sebelum Bandara Halim ditutup untuk kebutuhan latihan persiapan HUT TNI AU.
"Bisa saja paginya ada latihan, terus ada rencana bandara mau ditutup buat komersial, sehingga mereka terburu-buru. Nah, buru-buru ini berpotensi menimbulkan kecelakaan," ucapnya. (ase)